Friday, May 1, 2015

JNE “disomasi” akibat kirim akik Pancawarna ke Samarinda, rusak

JNE “disomasi” akibat kirim akik Pancawarna ke Samarinda, rusak

LENSAINDONESIA.COM: JNE, jasa paket pengiriman barang “disomasi” Dady Yusman (38), warga Perumahan Cibatu Indah, Kecamatan Cibatu, Garut Jawa Barat. JNE Garut ini dianggap sembrono mengangkut paket berupa aksesoris batu-batu akik

Pancawarna Garut yang dikirim ke Samarindra, Kalimantan Timur, sehingga berakibat barang rusak dan ada yang hilang.

Baca juga: Penambang liar Batu Pancawarna Garut sulit urus ijin legal dan Pemerintahan Garut galau penambang liar Batu Akik Pancawarna marak

Dady Yusman mengaku protes keras terhadap JNE, karena dirinya juga dikomplain pemesan akik Pancawarna yang jadi bisnisnya.  ”Pelayanan jasa titipan kilat JNE kacau. Barang banyak yang rusak dan ada yang hilang saat diterima pemesan di Samarinda,”
jelas Dady kepada LICOM, Jumat (1/5/15).

Dikatakan Dady, pengiriman dilakukan pada 9 April 2015 lewat JNE yang ada di Kecamatan Cibatu Garut Jawa Barat. Barang yang dititipkan berupa batu akik dan aksories Pancawarna Garut dengan tujuan samarinda. Tapi, saat barang sampai ditempat tujuan, pihak penerima menghubunginya dan marah-marah karena barang yang dikirim banyak yang rusak dan ada yang hilang.

Dady mengaku kaget, kemudian mengecek kebenaran komplain pemesan. Apalagi, pemesan meminta kerugian dengan menarik uang pembelian akik-akik Pancawarna itu.

“Akibat kecorobahan JNE, saya diwajibkan mengganti kerugian oleh pihak pemesan,” ungkapnya.

Merasa dirugikan, Dady meminta pertangungjawaban pihak JNE. Dirinya berharap JNE tidak lepas tanggungjawab, karena biaya pengiriman sudah termasuk uang asuransi sebesar 5% dari ongkos pengiriman. Dady mengaku, protesnya ditanggapi
dingin pihak JNE di Kecamatan Cibatu. Pihak JNE Cibatu, kata dia, melempar agar mengurus ke JNE pusat di Kota Garut.

Dady pun mendatangi Kantor JNE Kota Garut. Jawaban yang didapat sama, komplainnya tidak direspon dengan alasan barang sudah diterima yang dituju.

“Saya sangat kecewa, sikap JNE tidak sesuai perjanjian. Saya memperingatkan keras agar tidak main-main dengan barang titipan pengirim,” kata Dady.

Akibat JNE dianggap tidak bertanggungjawab itulah, Dady berencana melanjutkan ke “somasi“ lebih keras. “Karena saya sudah membayar biaya asuransi pengirimanm, kalau tidak tanggungjawab, apakah tidak termasuk unsur penipuan”, tuding
Dady, emosi.

Sementara itu, wartawan LICOM belum berhasil mengonfirmasi masalah ini kepada pihak JNE di Garut. @taufiq_akbar

alexa ComScore Quantcast
counter customisable
Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment