LENSAINDONESIA.COM: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memainkan politik mencengangkan banyak pihak. Kisruh kubu Suryadharma Ali dan kelompok DPW yang sempat menyita perhatian publik di tanah air berhari-hari, berakhir islah. Koalisi PPP dengan Gerindra untuk mendukung Capres Prabowo Subianto pun dibatalkan.
Praktis, perhatian semua media yang semula tersita ke prosesi konflik di tubuh PPP, kini memasuki babak “marketing politik” baru ke persoalan dukungan terhadap Capres Prabowo dianggap tidak ada.
Baca juga: Ketua Majelis Syariah PPP yakin Prabowo menangkan Pilpres dan Ketuanya dipecat, PPP Jatim belum terima surat resmi
Pembatalannya itu pun lewat forum tertinggi partai, yaitu Mukernas PPP. Praktis, keputusan ini sangat menohok Prabowo yang sebelumnya sudah mengumumkan secara resmi bersama pimpinan PPP Suryadharma Ali, bahwa dirinya maju Pilpres 9 Juli, didukung penuh PPP.
Bahkan, pembatalan itu diumumkan sendiri oleh Ketua Umum PPP Suryadhrama Ali (SDA). “Secara resmi PPP belum resmi mengusung Prabowo sebagai presiden. Memang ada keinginan ke arah itu, tapi harus melalui mekanisme partai berlaku. Kita kembali ke nol, nol kilometer,” kata Suryadharma Ali di Hotel Seruni, Cisarua, Puncak, Jawa Barat, Rabu (23/4/14).
Keputusan ini berkaitan dengan fatwa Ketua Majelis Syariah PPP, KH Maimun Zubair yang menyerukan kepada seluruh para petinggi PPP untuk berdamai atau islah. Fatwa itu pun diterima bulat oleh para pengurus. Perbedaan pendapat di antara pengurus PPP dianggap sudah selesai.
Meski demikian, SDA yang juga Menteri Agama ini tetap menegaskan sikap politiknya secara pribadi untuk tetap mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
“Secara pribadi iya (masih dukung) Prabowo, tapi secara lembaga belum,” imbuhnya.
Pertemuan ini sendiri langsung dihadiri Ketua Majelis Syariah DPP PPP KH Maimun Zubair, Wakil Ketua Majelis Syariah KH Noer Muhammad Iskandar, dan SDA selaku ketua umum, Waketum, Sekjen, pakar dan para Ketua DPW seperti Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera, dan beberapa ketua wilayah.
Dalam kesempatan ini SDA juga langsung meminta maaf kepada masyarakat Indonesia dan khususnya umat Islam jika kisruh PPP selama ini membuat tidak nyaman. Bagi SDA, hal semacam ini lazim terjadi diinternal parpol sebagai sebuah tesis antitesis yang menghasilkan jauh lebih baik.
“Saya minta bersama-sama kami membantu mengakhiri keadaan kemarin yang tidak nyaman untuk semua pihak. Supaya PPP merasa tenang dan bergairah perjuangannya menghadapi pilpres,” pungkas SDA.
Sementara itu, soal PPP membatalkan koalisi dengan Gerindra dibantah Wakil Ketua Majelis Syariah KH. Noer Muhammad Iskandar. Menurutnya, bahwa tidak ada pembatalan karena selama ini juga tidak ada koalisi antara PPP dan Gerindra. “Soal dukungan terhadap Capres Prabowo itu bukan sikap partai, tapi sikap pribadi Suryadharma Ali,” tegas Iskandar SQ. @firdausi
0 comments:
Post a Comment