Thursday, October 23, 2014

Massa demo tolak dan ancam pendirian FPI di Tulung Agung

Massa demo tolak dan ancam pendirian FPI di Tulung Agung




LENSAINDONESIA.COM: Rencana pendirian organisasi massa Front Pembela Islam FPI di Tulung Agung, Jawa Timur ditolak keras warga. Ratusan warga dari berbagai elemen menggelar aksi penolakan, Kamis (23/10/14).


Aksi ratusan massa itu mengatasnamakan “Aliansi Masyarakat Tulungagung Cinta Damai”. Massa itu unjuk rasa dengan jalan kaki mulai depan kantor DPRD Kabupaten Tulung Agung hingga Mapolres setempat. Massa mendesak bisa audiensi dengan anggota DPRD dan Kapolres Tulungagung AKBP Bastoni Purnama.


Baca juga: Habib Rizieq bantah FPI serangan kegiatan ibadah di Sleman dan FPI di Sleman serang jemaat kristen yang sedang beribadah


“Masyarakat tidak ingin ada gerakan radikalisme yang mengancam kedamaian dan ketentraman di Tulungagung,” jelas Maliki Nusantara, seorang peserta aksi dalam orasinya di depan kantor DPRD, Kamis (23/10).


Ketua DPRD Suriono bersedia menerima perwakilan massa untuk beraudiensi. “DPRD tidak punya kewenangan melarang pendirian organisasi tertentu. Karena hal itu sudah diatur dalam undang-undang,” kata Supriono, didampingi seluruh elemen pimpinan.


Menanggapi tuntutan agar dibuatkaan Perda, Supriono mengatakan, untuk menerbitkan Perda, syaratnya harus dilakukan ‘hearing’ dulu dengan berbagai elemen masyarakat dan Ormas keagamaan.


Massa pun menuntut Bupati, tapi jawaban Bupati dianggap tidak bisa memutuskan tuntutannya. Massa mendatangi Mapolres Tulungagung. Kapolres AKBP Bastoni Purnama menemui mereka. Di sini, massa terlihat agak puas mendapat jawaban Kapolres.


Koordinator AMTCD Mohammad Akhsan mengaku, maassa puas terhadap respon Ketua DPRD dan Kapolres dalam hal mencegah gerakan radikalisme di Tulungagung. Jika FPI jadi deklarasi, massa akan bertindak lebih besar dan melakukan sweeping.


“Kami akan dahului sweeping FPI atau siapapun yang berani berbuat keonaran,” terang Akhsan.


Ketua sementara FPI Tulungagung Nurkholis, mengatakan pihaknya menghargai perbedaan pandangan. “Penolakan karena mereka belum tahu visi-misi FPI untuk didirikan di Tulungagung. Mereka akan mendukung kalau tahu,” katanya, tenang.


FPI ini tetap akan melakukan deklarasi pada 28 Oktober mendatang. Rencananya, kegiatan deklarasi dalam bentuk pengajian di Balai Rakyat Tulungagung. @andik


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment