LENSAINDONESIA.COM: Jelang musim tanam penghujan pertama (MP1), Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan menyiapkan bantuan sebanyak 421 unit hand traktor kepada petani.
Ratusan unit kendaraan bajak sawah tersebut, diantaranya sudah dibagikan oleh Bupati Fadeli kepada kelompok tani.
Baca juga: Gapoktan diduga bancakan dana PAUP, anggota Poktan Lamongan 'ngaplo' dan Program UPPO di Lamongan amburadul
Bantuan tersebut akan melengkapi program modernisasi pertanian di Lamongan yang sudah membagikan sebanyak 1.300 unit hand traktor sejak tahun 2011.
Data tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Aris Setiadi melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni.
Selain hand traktor, pemerintah setempat selama ini sudah membagikan sebanyak 27 unit alat penen multi guna.
“Dengan alat ini, selain waktu panen menjadi lebih cepat, juga bisa menhemat biaya panen. Bupati Fadeli sendiri berharap dengan melakukan modernisasi di bidang pertanian, selain bisa menarik generasi muda untuk bertani, juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya beberapa saat lalu.
Menurut dia, meski produksi gabah Lamongan selalu surplus, namun masih diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Diantara langkah tersebut dengan melakukan modernisasi.
Saat produksi padi tahun 2013 lalu mencapai 967.497 ton gabah kering giling (GKG), setelah dikurangi untuk kebutuhan bibit dan konsumsi, surplus produksi mencapai 669.111 ton. Surplus itu setara dengan 422.878 ton beras.
Masih belum turunnya hujan di Lamongan membuat permulaan MP1 nampaknya akan mundur. Sampai dengan akhir September lalu baru ada 35 hektar areal padi yang ditanami. Padahal di bulan yang sama tahun lalu, sudah ratusan hektar areal padi yang ditanami.
Sayangnya program yang mulia dari Pemerintah melalui Dinas Pertanian Lamongan, justru di ciderai dengan adanya pungutan liar (pungli) oleh sejumlah oknum UPT Dinas Pertanian dan Kehutanan.
Berdasarkan penelusuran lensaindonesia.com, beberapa anggota dari sejumlah kelompok tani yang menerima bantun Hand Traktor tetap harus bayar ke pihak UPT yang nilainya bervariasi mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 4 juta per unit Hand traktor.
Sedangkan pihak Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lamongan Aris Setiadi belum bisa dikonfirmasi dan terkesan menghindar.@ali muhtar
1 comments:
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda
Post a Comment