LENSAINDONESIA.COM: Ribuan warga Kelurahan Penanggungan, Kota Malang berunjuk rasa menolak penerapan jalur satu arah Jalan Panjaitan dan Gajayana, Senin (13/10/2014).
Dalam demo tersebut, warga memblokade jalan Panjaitan dan menuntut Walikota Malang HM Anton mencabut Surat Keputusan (SK) yang memberlakukan jalur satu arah tersebut.
Baca juga: Sepekan ke depan, cuaca Kota Malang cerah dan Demo Walikota Malang, pendukung Prabowo tuntut penutupan karaoke
Menurut warga, penerapan satu jalur tersebut sangat merugikan dari berbagi sisi.
“Jalur satu sarah harus dicabut. Kembalikan pada semula, menjadi dua arah. Ini aksi kami yang kedua kali. Sebab, kami sudah muak dengan kebijakan satu jalur,” kata Imam Suja’i, tokoh masyarakat setempat.
Akibat diblokade massa, jalan Panjaitan macet total sekitar 2 jam. Aparat kepolisian pun terpaksa mengarahkan kendaraan masuk ke Universitas Brawijaya.
Dalam aksinya, warga juga menggelar aksi teatrikal. Mereka menaruh keranda mayat di jalanan.
Menurut Sofii, keranda mayat tersebut itu sebagai kritik karena banyaknya korban yang sudah jatuh akibat kebijakan satu arah.
“Sudah ada 9 korban akibat jalur satu arah. Di antara mereka ada satu meninggal dunia. Itu masih belum dampak kajian sosial dan ekonominya,” paparnya.
Tak hanya itu, sebanyak 8 RW dan 46 RT juga mengancam meletakkan jabatannya, bila Walikota enggan mencabut keputusan atau tidak mengembalikan jalur menjadi dua arah lagi. ” itu sudah bulat,” kata Sofii. @aji_dewa_roisky
0 comments:
Post a Comment