LENSAINDONESIA.COM: Wilayah Papua kembali memanas setelah terjadi kontak senjata antara Brimob Satuan Pelopor Mabes Polri yang di-BKO di Polres Lany Jaya melawan anggota TNI Batalyon 756 Pos Perime, Senin (13/10/2014) sekitar pukul 15.23 WIT.
Sumber Lensa Indonesia menyebutkan di Distrik Perime Kabupaten Lany Jaya telah terjadi kontak senjata antara Brimob Satuan Pelopor Mabes Polri BKO Polsek Perime dengan anggota TNI 756 Pos Perime.
Baca juga: Panglima TNI larang beri pernyataan kasus Batam, tunggu investigasi dan Perang antar kelompok di Timika Papua, Kepala Suku Dani tewas
Menurutnya, saat itu anggota Brimob Satuan Pelopor Mabes Polri yang BKO di Polsek Perime Kabupaten Lany Jaya melakukan razia terhadap kendaraan yang lewat di depan Polsek Perime. Dalam razia itu polisi mendapati ada oknum anggota TNI 756 Pos Perime yang membawa kayu dalam truk dan tidak mau diperiksa.
Kedua pihak lalu terlibat cekcok mulut dan oknum anggota TNI itu langsung menuju ke Pos Perime 756 yang kebetulan posisinya dekat Polsek Perime. Tanpa diduga oknum anggota TNI 756 Pos Perime itu mengeluarkan tembakan ke arah Polsek Perime.
“Serangan itu dibalas tembakan anggota Brimob Satuan Pelopor, BM, yang melakukan tembakan balasan ke arah Pos TNI,” jelasnya.
Dari kontak senjata tersebut, salah satu anggota TNI POS 756 yakni Letda Ali Okta Danpos 756 Tiom, terkena tembakan di pahanya dan sudah dievakuasi. Sedangkan seorang anggota Brimob Satuan Pelopor Mabes Polri atas nama Bharada Andi Musa disandera di Pos TNI 756 Perime.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny Frankie Sompie saat dikonfirmasi Lensa Indonesia mengaku masih belum tahu kejelasan masalah kontak senajata TNI vs polisi ini. “Saya masih menunggu penjelasan dari Kapolda Papua terkait masalah ini,” terangnya. @rofik/endang
0 comments:
Post a Comment