LENSAINDONESIA.COM: Harga Properti Residensial (SHPR) Sekunder di lima wilayah Kota Surabaya (Surabaya Barat, Surabaya Pusat, Surabaya Selatan, Surabaya Utara dan Surabaya Timur) di triwulan IV-2014 naik hingga 4,53%. Namun, justru kondisi pasar residen di triwulan IV-2014 masih nampak cukup aktif, khususnya di wilayah Surabaya Pusat dan Surabaya Barat. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga tanah yang tercatat relatif tinggi pada triwulan IV-2014 hingga mencapai 5,15%. Bahkan, kenaikan harga properti residensial untuk tipe menengah atas mencapai 4,54%, kemudian kenaikan harga rumah tipe menengah mencapai 5,53%.
Menurut keterangan tertulis dari Bank Indonesia wilayah Jawa Timur yang diterima Lensaindonesia.com menerangkan, kenaikan terbesar untuk rumah sekunder tipe menengah atas terjadi di Surabaya Pusat hingga menduduki angka 5,55%. Mayoritas masyarakat di area ini membeli hunian sekunder untuk dikembangkan sebagai fungsi komersial bukan residen, ssebab wilayah ini nampak marak aktifitas komersial sehingga berbanderol tinggi. Untuk rumah sekunder tipe menengah, kenaikan terbesar terjadi di Surabaya Barat hingga mencapai 4,74%.
Baca juga: Schneider Electric tunjuk GAE distributor solusi Smart Building dan Kimia Farma bidik bisnis properti
Nampaknya, rumah sekunder tipe menengah atas banyak diminati, giliran rumah sekunder tipe menengah banyak permintaan khusus dari agen untuk membeli rumah sekunder untuk dibangun menjadi rumah baru.
Kenaikan harga rumah sekunder juga tak berbeda dengan kenaikan harga rumah pembuatan baru (Replacement Cost Of New/RCN). Rata-rata kenaikan RCN di triwulan IV-20014 untuk kota Surabaya mencapai 4,04%, dengan kenaikan harga untuk rumah tipe menengah sebesar 3,79% berikut rumah tipe menengah atas sebesar 4,28%.
Sementara itu, untuk harga tanah, kenaikan terjadi pada rumah tipe menengah (5,33%) lebih besar dibandingkan harga tanah di tipe rumah menengah atas (4,97%). Berbanding terbalik dengan kenaikan harga properti residen sekunder yang mengindikasikan tipe rumah menengah atas(4,54%) lebih tinggi dibanding tipe rumah menengah (4,53%). Kenaikan harga tanah di wilayah Surabaya disebabkan dari peningkatan aktifitas komersial, sehingga peningkatan harga tanah lebih tinggi di wilayah yang berkembang seperti wilayah Surabaya Pusat dan Surabaya Barat.
Lalu untuk harga tanah di wilayah Surabaya Selatan dan Utara masih dibawah rata-rata harga tanah di Kota Surabaya (Rp 8,80 juta/m²), dengan harga masing-masing sebesar Rp 5,16 juta/m² dan Rp 4,09 juta/m², namun perkembangan harganya relatif lebih tinggi dibanding wilayah Surabaya Barat dan Timur tentunya.@Eld
Co editor : Andika eldon
0 comments:
Post a Comment