Wednesday, January 28, 2015

Wow, Dinas Pertamanan DKI siap beli pohon eksotis seharga Rp750 juta

Wow, Dinas Pertamanan DKI siap beli pohon eksotis seharga Rp750 juta




LENSAINDONESIA.COM: Terdapat anggaran fantastis untuk pembelian pohon yang dialokasikan Dinas Pertamanan dan Pemakanan DKI Jakarta untuk pembangunan Taman Waduk Ria Rio dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015.


Anggaran tersebut adalah pembelian sejumlah pohon yang tiap batangnya dipatok Rp 750 juta. Adapun total biaya yang dialokasikan untuk proyek ini mencapai Rp 50 miliar.


Dikonfirmasi, Rabu (28/1/2015), Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Nandar Sunandar tak membantah adanya anggaran fantastis tersebut. Dalihnya, sesuai pengadaan yang dilakukan pada 2014.


“Itu untuk membeli pohon berjenis eksotis. Untuk jumlahnya berapa, itu nanti akan diukur dulu, berapa luasnya dan perlunya berapa,” kilahnya.


Disinggung lebih jauh, soal spesifik pohon yang akan dibeli, Nandar kembali berkelit. Dia justru memastikan, tak akan ada permainan dalam proyek itu. “Karena sudah e-budgeting,” jelasnya.


Di tempat terpisah, Ketua Komisi D DPRD DKI, M Sanusi pun enggan transparan mengenai proyek pengadaan pohon tersebut. Dia hanya mengatakan, “Uang sebesar itu bukan hanya untuk beli pohon saja, tapi seluruh infrastrukturnya akan dibenahi.”


Politikus Gerindra ini justru mendukung program tersebut, karena selain mempercantik Ibukota, dapat menambah ruang terbuka hijau (RTH) yang luasnya kini baru sekitar 10 persen dan sebagai ruang interaksi warga.


“Pokoknya, taman di DKI harus bagus kualitasnya. Jangan sampai pohon kecil atau pohon toge dibeli. Harus dibeli pohon yang besar-besar, jadi adem dan langsung bisa dinikmati warga,” kilahnya.


Menyikapi itu, pengamat politik anggaran Uchok Sky Khadafi, menyesalkan pernyataan Nandar. “Karena Taman Ria Rio sudah 30 persen jadi. Sehingga untuk pembangun, dana tersebut terlalu mahal,” terangnya.


Menurut eks aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini, harga satu pohon yang mencapai Rp 750 juta adalah mengada-ada. Alasannya, selevel dengan mobil premium sekelas Toyota Alphard.


Pengamat tata kota, Yayat Supriatna pun berpendapat demikian. Dia mempertanyakan pohon eksotis seperti apa yang ingin dibeli Dinas Pertamanan. “Memang ada pohon mahal, nilainya ratusan juta. Tapi, tak sampai segitu,” kritiknya.


Karena itu, Yayat menyebut, pengadaan pohon tersebut tak bermanfaat bagi masyarakat Jakarta. “Perlu juga diklarifikasi dan dipertegas dari mana, usianya berapa, manfaatnya apa, kalau tak ada manfaatnya, untuk apa?” ketus dosen Universitas Trisakti Jakarta ini.


Pedagang tanaman di Ragunan, Jakarta Selatan, Nina (32), juga heran dengan harga pohon yang dianggarkan Dinas Pertamanan. Dalihnya, menurut sepengetahuan dia, jenis eksotik dengan diameter terbesar, dua meter, harganya mencapai Rp 200 juta.


“Sini, mending saya kerjain, hanya Rp 250 juta plus garansi satu tahun. Kalau Rp 750 juta, itu mah penipuan,” pungkasnya. @fatah_sidik


co editor: yuanto


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment