Tuesday, January 27, 2015

Panglima TNI bantah kerahkan Kopassus amankan gedung KPK

Panglima TNI bantah kerahkan Kopassus amankan gedung KPK




LENSAINDONESIA.COM: Pengerahan Pasukan Khusus (Kopassus) untuk membantu memback up pengamanan Gedung KPK yang diminta oleh Ketua KPK Abraham Samad, dibantah keras oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko usai memberikan pengarahan kepada 541 Perwira tinggi maupun menengah di Graha Samudera Bumimoro, Surabaya.


“Tidak ada pengerahan Kopassus dalam mengamankan kedung KPK,” tegas Panglima Moeldoko, Selasa (17/1/2015).


Baca juga: Mantan Ketua GP Ansor tuntut Moeldoko minta maaf dan Panglima TNI ogah komentari isyarat Timor Leste balik ke NKRI


Moeldoko menjelaskan, bahwa pada awal terjadinya konflik dua institusi negara tersebut, dirinya diminta bantuan oleh Ketua KPK Abraham Samad, untuk mengamankan gedung KPK, agar tidak terjadi gesekan sesuai dengan amanat Presiden. “Karena saya diminta mengamankan gedung KPK oleh bapak Abrahan Samad, saya kirim pasukan 1 pleton dari Kodam Jaya. Bukan dari Kopassus, dan penempatan itu hanya awal awal saja, sekarang sudah ditarik,” terang Moeldoko


Seperti diberitakan Lensa Indonesia sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad meminta Panglima TNI, Jendral Moeldoko untuk membantu back up pengamanan KPK. Permintaan itu terkait banyaknya pihak yang khawatir akan adanya penggeledahan yang berlebihan dari pihak Bareskrim Mabes Polri, pasca dibebaskannya

wakil ketua KPK Bambang Widjojanto.


Tak tanggung-tanggung, kini Gedung KPK dijaga oleh Pasukan Elit, Kopassus. Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjend Fuad Basya mengatakan TNI telah diterjunkan untuk mengawal konflik antara dua institusi negara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. “Kan ada petunjuk presiden kepada pimpinan KPK dan Kapolri, jangan sampai ada gesekan antara dua institusi. Kalau intitusi sipil yang terlibat itu kan Polri yang mengamankan. Tapi karena ini permasalahan Polri dan KPK, Polri terlibat, maka panglima TNI merasa punya kewajiban mengamankan,” kata Fuad Basya.


Fuad menjelaskan, sejak kemarin personel TNI sudah diterjunkan untuk mengawal konflik dua institusi penegak hukum tersebut. Di antaranya Kopassus dan intelijen. “Ya, Kopassus kita siagakan, ada intelijen juga. Intinya ini untuk menjaga internal,” ujarnya.@rofik


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment