LENSAINDONESIA.COM: Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman membantah adanya anggapan kelangkaan pupuk bersubsidi di sejumlah daerah akhir-akhir ini, akibat pengurangan kuota yang dilakukan pemerintah pusat.
Menurutnya, justru pemerintah tetap mempertahankan kuota pupuk bersubsidi, guna memenuhi kebutuhan pertanian dan peningkatan produksi pertanian.
Baca juga: Berkunjung ke Ngawi, Jokowi: Mayoritas jaringan irigasi rusak dan Traktor bantuan Jokowi meluber hingga Jalan Raya Ngawi-Madiun
“Itu tidak benar. Tulis yang besar-besar ya. Pemerintah pusat tidak pernah mengurangi pupuk bersubsidi untuk pertanian di tahun ini (2015). Jika ada pihak tertentu beranggapan subsidi dikurangi, sekali lagi tidak benar,” ujarnya serius, sebelum kedatangan Presiden RI Joko Widodo di lapangan Desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Sabtu (31/01/2015).
Ia mengatakan kebutuhan pupuk untuk tiap propinsi hingga daerah dicukupi dan diatur pimpinan daerah setempat dari gubernur hingga bupati/walikota, sebab daerah setempat paling tahu menyangkut segala hal kebutuhan pupuk.
“Pemerintah untuk tahun ini saja, memberikan pupuk bersubsidi sebanyak 9,5 juta ton,” tandasnya.
Menurutnya anggapan kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi, disinyalir adanya ketidaklancaran distribusi, sebab stok dipabrik mencukupi hingga untuk beberapa bulan kedepan.
Guna memantau distribusi pupuk itu, Kementrian Pertanian menerjunkan satu orang petugas dan pabrik pupuk juga melakukan
hal sama. “Hal itu, dilakukan untuk mengetahui hambatan distribusi,” ujarnya lagi.
Sisi lain, tambahnya, ada pemahaman belum dimengerti sejumlah kalangan, saat pimpinan daerah mengatur penyaluran pupuk bersubsidi tidak diberikan penuh langsung diawal tahun. Sehingga, memunculkan kesan terjadi pengurangan pupuk untuk pertanian, padahal jika ada daerah mengajukan kekurangan pupuk dapat dipenuhi pada pertengahan tahun nanti.
Dilaporkan, Mentan Amran Sulaiman ke Kabupaten Ngawi untuk mendampingi Presiden Jokowi memberikan bantuan sebanyak 852 traktok dan 377 unit pompa kepada petani se Jawa Timur. Pemberian bantuan itu, sekaligus untuk mendongkrak kenaikan produksi pertanian khususnya padi, agar mampu mencapai swasembada beras 3 tahun kedepan.@arso
0 comments:
Post a Comment