LENSAINDONESIA.COM: Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) pengadaan 14 item Peralatan Kesehatan/Kedokteran RSUD Kabupaten Cilacap, Darmawan mengklaim bahwa dua unit Incubator Transport hasil lelang yang dimenangkan PT Unggul Kemala Husada telah diserah terimakan.
Darmawan menyebut, pelatan tersebut telah didatangkan sejak 12 Desember 2014 lalu. “Barang kalau nggak salah sudah datang 12 Desember lalu dan saat ini sudah kami pergunakan,” katanya saat dihubungi lensaindonesia.com di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (27/01/2014).
Baca juga: Pengadaan Alkes RSUD Cilacap Rp 6,2 miliar diduga sarat penyimpangan
Darmawan membantah tudingan Masyarakat Pemantau Pelaksanaan Program dan Kebijakan Pemerintah (MP3KP) bahwa PT Unggul Kemala Husada sebagai pemenang tender pengadaan, termasuk dua unit Incubator Transport, juga belum menyelesaikan kewajibannya meski kontrak sudah dibayarkan. “Sudah, barang sudah ada,” ucapnya.
Kendati begitu, Darmawan sempat meralat ucapanya yang menyebut kalau dua unit Incubator Transport telah diserah terimakan dari PT Unggul Kemala Husada kepada RSUD Kabupaten Cilacap pada 12 Desember. “Maaf bukan tanggal 12, saya kurang tahu pasti tanggal berapa,” katanya.
Darmawan juga mengklaim pihaknya telah melaksanakan lelang sesuai dengan peraturan presiden (Perpres) tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah. Hal itu sesuai saran Kejaksaan Negeri Cilacap agar pihak RSUD melakukan lelang dengan mengacu ketentuan-ketentuan pada Perpres.
“Kita disarankan (oleh Kejari Cilacap) menggunakan Perpres. Jadi tidak ada masalah,” tegasnya menyampaikan hasil konsultasi.
Meyakinkan bahwa tidak ada masalah, Darmawan mengungkapkan, saat ini Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga tengah melakukan audit. Mereka (BPKP) disini sejak 22 Januari lalu,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, lelang pengadaan 14 item Peralatan Kesehatan/Kedokteran RSUD Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Tahun Anggaran (TA) 2014 senilai total Rp 6.200.700.000 mendapat sorotan dari MP3KP. Pasalnya, lelang alat kesehatan dari dana bantuan provinsi Jawa Tengah tersebut diduga syarat penyimpangan sehingga berpotensi menimbulkan kerugian keuangan negara.
Selain dugaan penyimpangan, hingga saat ini PT Unggul Kemala Husada sebagai pemenang tender pengadaan, termasuk dua unit Incubator Transport, juga belum menyelesaikan kewajibannya. Padahal kontrak sudah dibayarkan lunas.
Hasil investigasi dan penelusuran informasi MP3KP menyebutkan, PT Unggul Kemala Husada belum menyelesaikan pengadaan dua unit Incubator Transport hingga batas akhir Tahun Anggaran 2014 yaitu 31 Desember 2014. Padahal PT Unggul Kemala Husada sudah dibayarkan sesuai dengan nilai kontrak sebesar Rp.6.200.700.000,00.
Koordinator MP3KP E.Purwadi,SH, mengungkapkan, berdasarkan investigasi dan informasi MP3KP, hingga pecan ketiga Januari 2015, dua unit Incubator Transport tersebut juga belum tiba di RSUD Cilacap.
“Sampai hari ini (Jumat, 23 Januari 2015) pemenang tender (PT Unggul Kemala Husada) juga belum mendatangkan dua unit Incubator Transport. Kami sudah mengirim surat pengaduan kepada pihak direksi rumah sakit pada 15 Januari lalu. Akibat kegiatan pengadaan barang ini, menimbulkan potensi merugikan keuangan Negara sebesar Rp.440.000.000,00. Kami juga mengadukannya ke Kejaksaan,” ujarnya.
Lebih jauh, Purwadi memaparkan, pelaksanaan pengadaan Peralatan Kesehatan/Kedokteran yang diumumkan Kelompok Kerja I RSUD Cilacap (Pokja I) di website LPSE Kabupaten Cilacap tanggal 21 Oktober 2014 dengan kode lelang 1810286 tersebut, diduga sengaja ‘diatur’ untuk memenangkan rekanan tertentu (PT Unggul Kemala Husada).
Dalam proses pengadaan, ada sebanyak 55 penyedia Jasa/Barang (perusahan) yang mendaftar menjadi peserta lelang, namun yang memasukkan/upload Dokumen Penawaran hanya 7 (tujuh) perusahaan saja.
Dalam Dokumen Pengadaan Nomor 027/9389/08/35 Tanggal 21 Oktober 2014, ada 14 (empat belas) item pengadaan barang dengan masing-masing volume diantaranya, alat USG 4D sebanyak 1 unit, Dental Electrosurgical sebanyak 1 unit, Mobile Suction Pump 2 unit, Infant Warmer sebanyak 2 unit, Incubator Transport 2 unit, Meja Operasi 1 unit, UV Room Sterilisasi 1 unit, Laparotomy Instrument set I unit, Hysterectomy Instrument set sebanyak 1 Unit, Defibrillator SPO2 + Printer sebanyak 1 unit, Mayor Orthopedic Instrument set 1 unit, Hematology Analyzer 1 unit, Ventilator CPAP 1 unit dan CTG juga 1 unit.@ridwan_LICOM
0 comments:
Post a Comment