LENSAINDONESIA.COM: Istana tampaknya enggan menanggapi penilaian kinerja 100 hari Kabinet Kerja di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo.
Hari ini, Jokowi memang tepat memasuki masa 100 hari usai dilantik pada 20 Oktober 2014 lalu. Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto menyebut Pemerintahan Jokowi tidak mengenal indikator tersebut.
Baca juga: Kinerja 100 hari pemerintahan Jokowi dinilai buruk dan Jokowi bicara BBM, AirAsia, Islam-demokrasi, kapolri, dan hukuman mati
“Presiden, pemerintahan ini tidak mengenal 100 hari. Setiap kementerian, lembaga memiliki target-target jangka pendek yang berbeda-beda. Tidak ada indikator 100 hari dari Presiden,” kata Seskab Andi Widjajanto, Rabu (28/1/2015).
Andi menambahkan bahwa ada menteri yang menetapkan target jangka pendek satu minggu, misalnya Kementerian Sosial, Kemendikbud, dan Kementerian Kesehatan dengan menggulirkan Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat.
Sedang bagi kementerian yang mengurus perizinan, Presiden Jokowi menetapkan target satu bulan, ada juga kementerian yang target jangka pendeknya enam bulan.
Pola kerja Presiden, menurut Andi, tetap akan sama setelah 100 hari, yakni tetap akan sering turun ke lapangan. Demikian juga Presiden Jokowi meminta para menteri untuk lebih sering ke lapangan, bukan di kantor.@sita
0 comments:
Post a Comment