LENSAINDONESIA.COM: Serangan bersenjata di Hotel Corinthia, Tripoli, Libya menewaskan sembilan orang. Lima di antaranya warga negara asing. Penyerang akhirnya meledakkan diri sendiri dengan granat.
Serangan dimulai ketika militan meledakkan bom mobil di areal parkir hotel. Setelah itu, penyerang menembakkan peluru hingga ke dalam hotel. Para tamu langsung dievakuasi ke tempat yang lebih aman, termasuk perdana menteri Tripoli dan delegasi Amerika Serikat.
Baca juga: Amerika Serikat masukkan madrasah dalam daftar organisasi teroris dan Jihadis Suriah ungkapkan janji setia pada Al-Qaeda
Seorang saksi mata mengatakan seluruh jalan menuju Hotel Corinthia telah ditutup oleh pasukan keamanan. Masyarakat juga diperingatkan untuk menjauh dari lokasi terjadinya saling tembak.
Serangan ini merupakan yang terburuk yang menarget orang asing sejak perang sipil tahun 2011 lalu, yang menggulingkan Muammar Ghadafi. Dan menyebabkan keretakan hubungan antara produsen minyak Afrika Utara ke dalam konflik kelompok bersenjata di antara dua kubu. Masing-masing mengaku mendapatkan legitimasi.
Kontraktor asal Amerika, David Berry jadi salah satu yang terbunuh dalam serangan teroris tersebut. Ia bekerja di Crucible LLC, yang berbasis di Virginia.
FBI tengah menggelar investigasi atas insideentersebut. Sejumlah pejabat mengonfirmasi kematian warganya itu namun tidak akan memberikan informasi lebih, kata CNN.
seorang personel keamanan juga tewas serta tiga pengawal tewas akibat bom mobil di lapangan parkir hotel.
Sedangkan satu pria asal Perancis sudah dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Perancis.
Militan mengklaim berkaitan dengan ISIS dan bertanggung jawab dalam serangan itu, lewat akun Twitter mereka. Grup ini ingin membalas dendam atas kematian anggotanya, Abu Anas al-Libi.
Al-Libi diduga sebagai pelaku operasi Al-Qaeda yaitu pengeboman Kedubes Amerika Serikat di Tanzania dan Kenya. Dia ditangkap oleh pasukan khusus Amerika di Libya pada 2013 dan meninggal di rumah sakit Amerika serikat bulan ini.
Omar Khadrawi, Kepala Keamanan Tripoli, mengatakan serangan tersebut tidak berhasil menyakiti Perdana Menteri Omar al-Hassi. Ia berada di lantai 22 saat peristiwa itu terjadi dan langsung dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
“Penyerang berusaha untuk membunuhnya,” katanya.
Juru Bicara Keamanan Tripoli Essam Naas mengatakan dua personel keamanan asal Libya terbunuh dalam serangan tersebut.
Sejumlah kedubes asing langsung menutup kantornya dan memanggil pulang stafnya dari Tripoli setelah pertempuran antar faksi meletus sejak musim panas lalu. Tapi beberapa diplomat, pebisnis dan delegasi perdagangan masih mengunjungi kota tersebut.
Hotel Corinthia sangat populer di antara pejabat pemerintah, dan beberapa di antaranya tinggal disana.@sita/bbc/reuters.
0 comments:
Post a Comment