LENSAINDONESIA.COM: Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan operasi pencarian dan evakuasi 92 korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, masih berlanjut.
“Saya harap penarikan unsur TNI tidak ada hubungannya dengan penghentian operasi pencarian. Sepanjang saya selaku koordinator pencarian dan penyelamatan menyatakan operasi tidak dihentikan artinya semua masih berlanjut,” kata Bambang di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, dalam jumpa pers Rabu (28/1/2015).
Baca juga: Operasi evakuasi AirAsia QZ8501 dihentikan dan Penyelam TNI AL mulai lagi upaya pengangkatan bodi AirAsia QZ8501
Ia tak menampik bila unsur TNI,sudah berperan signifikan dengan hasil 17 korban ditemukan dan dievakuasi. Namun, karena tidak ada lagi penemuan dalam dua hari terakhir maka TNI menarik unsur-unsurnya dari area pencarian. Ini sesuai dengan opsi yang pertama.
Sedangkan opsi kedua, ia menegaskan pencarian akan dilanjutkan lagi namun dilakukan usai istirahat selama dua hari. Diharapkan fisik anggota tim SAR kembali segar setelah jeda. “Sabtu (31/1), tim SAR sudah akan berada di sektor utama pencarian lagi,” katanya.
Menurut dia, sebanyak 25 penyelam Basarnas, 20 penyelam profesional dari SKK Migas yang biasa melakukan pekerjaan di lepas pantai, 15 penyelam tradisional, didampingi delapan ahli yang biasa mengangkat benda-benda dari dasar laut akan terlibat dalam operasi pencarian dan evakuasi korban AirAsia QZ8501.
Bambang mengatakan tim SAR akan kembali ke sektor prioritas pencarian dan mencoba melakukan pengecekan sembilan obyek besar yang sebelumnya telah teridentifikasi sonar.
Sebagaimana diberitakan, ada 162 penumpang AirAsia QZ8501 dan tujuh kru yang jadi korban dalam jatuhnya pesawat tersebut di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Hingga kemarin, sudah ada 70 jenazah yang ditemukan, 55 di antaranya sudah teridentifikasi. Sedangkan 92 korban lainnya masih belum ditemukan. @sita
0 comments:
Post a Comment