LENSAINDONESIA.COM: Petani di Bojonegoro saat ini dipusingkan dengan hilangnya pupuk bersubsidi jenis ZA dan Urea di pasaran. Diduga kelangkaan pupuk tersebut disebabkan ulah oknum -oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kelangkaan pupuk terjadi sejak satu bulan yang lalu. Padahal pupuk itu menjadi kebutuhan utama saat memasuki musim tanam yang saat ini terjadi di Bojonegoro. Hampir setiap musim tanam, pupuk selalu menghilang di kios-kios pupuk resmi.
Baca juga: Pupuk langka, petani Jatim terancam kehilangan momen musim tanam dan Komisi B DPRD Jatim desak Menteri Pertanian naikkan harga pupuk
Menurut Suparman, petani asal Kecamatan Kapas saat dikonfirmasi LICOM mengatakan, sudah mencari ke berbagai tempat kios pupuk resmi. Namun hasilnya nihil. Terang saja ia mengeluh karena dapat mempengaruhi tanaman padi yang saat ini siap untuk dipupuk.
“Jika ditemukan pupuk harganya melejit hingga Rp 125 ribu per 50 kg untuk jenis urea. Padahal HET-nya cuma Rp90 ribu. Sedangkan Ponska harga di pasaran menjadi Rp150 ribu, HET-nya hanya Rp 115 ribu,” keluhnya, Jumat (30/1/2015).
“Gimana tidak pusing harga pupuk melambung dan juga menghilang di pasaran,” tambah Sukamto, petani asal Kec. Kepohbaru.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Bojonegoro Lasuri, membenarkan informasi langkanya pupuk di Bojonegoro. Ia berharap agar Dinas Pertanian dapat mengatasi kelangkaannya pupuk tersebut. “Karena semua orang tahu kalau pupuk adalah kebutuhan dasar petani, apalagi pada musim tanam seperti ini,” jelasnya. @nurhidayat
0 comments:
Post a Comment