LENSAINDONESIA.COM: Kasus pembunuhan dalam Pos Polisi Pasar Kembang dengan pelaku mirip anggota polisi terus diselidiki petugas Reskrim Polrestabes Surabaya.
Setelah memelototi rekaman CCTV di sekitar Pos Polisi Pasar Kembang untuk mencermati pria yang diduga pelaku pembunuhan, santer beredar kabar sejumlah anggota Sat Lantas Polrestabes Surabaya diminta fotonya untuk dicocokkan dengan wajah pelaku.
Baca juga: Inilah sketsa wajah pembunuh dalam Pos Polisi Pasar Kembang dan Korban tewas dalam Pos Polisi Pasar Kembang punya hutang Rp 25 juta
Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa pelaku pembunuhan pria di dalam Pos Polisi Pasar Kembang adalah oknum anggota polisi. Pasalnya berdasarkan keterangan saksi, korban sebelum meninggal sempat diketahui berjalan dengan seorang pria mirip polisi masuk ke dalam lokasi kejadian.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono membantah jika pihaknya mencocokkan wajah pelaku dengan foto anggota polisi Lalu Lintas. Apalagi dalam rekaman CCTV dan sketsa wajah pelaku yang dirilis menunjukkan pelaku mengenakan helm mirip yang biasa digunakan anggota Lalu Lintas. “Nggak seperti itulah. Helm kan rata-rata memang hampir sama semua sekarang, yakni ukuran 3/4 dan SNI,” terangnya, Minggu (223/8/2014).
Sedangkan Kasat lantas Polrestabes Surabaya AKBP Raydian Kokrosono, menjelaskan akan membantu pihak Sat Reskrim untuk melakukan penyelidikan kasus pembunuhan di dalam Pos Polisi pasar Kembang ini. “Kalau memang ada keterlibatan anggota Sat Lantas, kami tak akan memberi perlindungan dan menyerahkan proses hukum berjalan sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Seperti diberitakan Lensa Indonesia, Wiji (35), pria asal Kediri yang ditemukan tewas mengenaskan dengan luka di dahi di Pos Polisi Pasar Kembang Jl Arjuna, Minggu (17/8/2014) pagi, diduga jadi korban pembunuhan yang dilakukan pria mirip polisi.
Menurut sumber Lensa Indonesia di Kepolisian, berdasar keterangan saksi sebelum korban tewas dia sempat berurusan dengan pria mirip polisi yang mencegatnya. Lalu pria mirip polisi itu meminta surat kelengkapan berkendaranya. Saat itu korban menyerahkan STNK motor Suzuki Shogun dan Rp 50 ribu sebagai `uang damai` tilang. Wiji lalu dibawa masuk ke dalam Pos Polisi Pasar Kembang oleh pria mirip polisi tadi.
“Setelah itu tak ada lagi yang tahu kejadian di dalam Pos Polisi Pasar Kembang. tahu-tahu besoknya korban ditemukan dalam keadaan tewas dengan luka di dahi dan kabarnya menderita luka tusuk di dada kirinya,” jelas sumber Lensa Indonesia yang meminta namanya dirahasiakan.
Namun belakangan diketahui jika uang Rp 53 juta yang dibawanya hilang dan di tubuhnya hanya ditemukan dua buah handphone dan emas batangan 100 gram senilai Rp 48.750.000. Sementara petugas identifikasi Polrestabes Surabaya yang datang ke lokasi mendapati jasad korban mengalami luka di dahi dan dada kiri korban bekas ditusuk pisau.
Diduga pelaku pembunuhan tak membawa serta barang itu karena emas batangan ada nomor serinya sehingga sulit dijual bebas sedangkan handphone tak ikut dirampas karena khawatir sinyalnya terlacak polisi.
Korban pembunuhan ini juga ditengarai mempunyai masalah hutang dengan seseorang di Lamongan sebesar Rp 25 juta. Informasi ini juga coba dikaitkan polisi dengan peristiwa yang menimpa korban. Yang jelas hingga saat ini polisi masih menyelidiki segala kemungkinan terkait kasus pembunuhan yang diduga melibatkan oknum anggota (aparat) ini. @rofik
0 comments:
Post a Comment