Demokrat: Presiden Jokowi tak perlu buru-buru umumkan kabinet

LENSAINDONESIA.COM: Presiden Joko Widodo membatalkan mengumumkan nama-nama menteri kabinetnya yang sedianya dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Timur, Rabu malam ini (22/10/14). Situasi molor ini, kali kedua, karena sebelumnya, Jokowi janji sehari setelah dilantik segera mengumumkan nama-nama menteri yang akan menjadi pembantu presiden.

Politikus Partai Demokrat Khotibul Umam Wiranu memaklumi situasi yang dihadapi Presiden Jokowi. Menurutnya, menyusun kabinet bukan hal yang mudah. “Tidak semudah apa yang pernah disampaikan Jokowi sebelum dilantik bahwa tanggal 21 Oktober akan mengumumkan kabinetnya,” kata Khatibul di Jakarta, Rabu (22/10/14).

Baca juga: Panggung siap, pengumuman kabinet di Tanjung Priok batal dan Ini daftar nama calon menteri yang diklarifikasi KPK ?

Sebagai kader Demokrat, yang ketua umumnya –SBY– berpengalaman dua kali menyusun kabinet, menurut Khatibul, untuk menyusun kabinet diperlukan pertimbangan yang menyeluruh, mulai dari kompetensi, integritas, moralitas. Selain itu, menyangkut pertimbangan proporsionalitas dari kader-kader partai pendukung, relawan, kaum ahli.

“Kemudian pertimbangan politis, pertimbangan kepantasan dan lain sebagainya. Pendeknya, harus amat hati-hati dan penuh kecermatan,” kata Khatibul Umum.

Karena itu, mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI era Presiden keenam SBY ini, menyarankan sebaiknya Presiden Jokowi melakukan langkah-langkah yang pas dalam penyusunan kabinet ini. Tidak perlu terburu-buru dan tidak perlu tergesa-gesa.

“Sebab, ini menyangkut kesuksesan Beliau memimpin bangsa ini kedepan,” tegas Khotibul yang kini kembali menjadi wakil rakyat di DPR.

Jokowi, imbuh Khatibul, harus lebih baik mulai berhati-hati dalam berbicara, tidak mendasarkan diri pada citra baik, tapi pada substansi yang disampaikan. “Sebab, Jokowi sering bicara yang pada akhirnya diralat sendiri,” kritiknya. Hal ini persis seperti pernyataannya di Istana Rabu pagi, hari ini siap mengumumkan postur kabinetnya. @endang.