Thursday, October 23, 2014

Fujitsu perkenalkan solusi layanan kesehatan tidak bertele-tele

Fujitsu perkenalkan solusi layanan kesehatan tidak bertele-tele




LENSAINDONESIA.COM: Layanan kesehatan masih dikeluhkan masyarakat di Indonesia. Walaupun sudah ada Kartu Jakarta Sehat dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang diprogramkan Presiden Jokowi, sehingga masyarakat gratis mendapat layanan kesehatan, namun untuk mendapatkan layanan kesehatan di rumah masih tergolong lama, lambat, bertele-tele.


Belum lagi catatan kesehatan (medical record) atau status pasien yang terbilang dikerjakan manual, sehingga masyarakat masih mengeluhkan hal ini.


Baca juga: Gubernur Jatim tolak Dewan Kesehatan bentukan DPRD dan Perusahaan asuransi seluruh Indonesia rayakan Insurance Day 2014


Oleh karena itu, Fujitsu selaku perusahaan teknologi, informasi, dan komunikasi asal Jepang menghadirkan solusi layanan kesehatan komprehensif untuk Indonesia. Solusi ini akan berfokus pada penyediaan perawatan kesehatan aman, layanan yang lebih baik untuk pasien dan operasional rumah sakit yang lebih efisien. Diharapkan layanan kesehatan ini bermanfaat tidak hanya bagi penyedia layanan kesehatan, namun juga masyarakat di Indonesia.


Achmad S Sofwan, Managing Director Fujitsu Indonesia, mengatakan pihaknya telah menyediakan layanan kesehatan dan bekerjasama dengan berbagai pihak di bidang kesehatan di Asia sudah lebih dari 38 tahun. Di Indonesia, Fujitsu hadir sejak tahun 1976 di industri kesehatan dimulai dari bagian accounting, laboratoium, peralatan kesehatan lainnya dan lain sebagainya.


“Kami percaya bahwa melalui penerapan pelayanan kesehatan canggih di Indonesia dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi dari Fujitsu, maka semua orang akan memiliki akses yang sama mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas, aman dan profesional. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk mewujudkan Human Centric Intelligent Society,” ujar Achmad S. Sofwan kepada LICOM di Wisma Kelai, Jalan Jend. Sudirman, Jakarta, Kamis (23/10/2014).


Dijelaskannya, layanan kesehatan yang dihadirkan untuk diterapkan di rumah-rumah sakit di Indonesia adalah sistem informasi rumah sakit, Telemedicine (pertukaran informasi kesehatan), aplikasi perangkat bergerak untuk optimalisasi layanan, virtualisasi klien & server, Bio-simulasi serta catatan medis elektronik (EMR) berbasis Cloud, yang telah disesuaikan dengan perubahan demografi serta tren terbaru di industri layanan kesehatan di Indonesia.


Dengan solusi-solusi ini, masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang akses layanan kesehatan bermutu sangat terbatas kini dapat dapat berkomunikasi dan memperoleh layanan kesehatan langsung dari tenaga medis professional yang berada di lain pulau, tanpa harus melakukan perjalanan jarak jauh.


Untuk sistem EMR dan Telemedicine, Fujitsu menawarkan sejumlah inovasi layanan berupa data riwayat kesehatan dari tiap-tiap pasien akan disimpan di sebuah database terpusat yang terhubung dan dapat diakses oleh sejumlah penyedia layanan kesehatan yang berbeda. Solusi ini menjamin keselamatan pasien, karena data medis yang sama dapat diakses oleh tenaga medis professional yang berbeda sebagai dasar dalam memberikan layanan kesehatan yang diperlukan pasien tersebut.


Solusi ini juga sangat membantu bagi pasien dengan mobilitas tinggi, sehingga mereka dapat memperoleh layanan kesehatan yang memadai di berbagai rumah sakit yang berbeda tanpa ada kekhawatiran akan memperoleh diagnosa yang keliru.


“Solusi layanan kesehatan dari kami juga dilengkapi sejumlah fitur seperti sistem pengelolaan rawat jalan atau sistem informasi kecelakaan dan keadaan darurat (AEIS), sistem pengelolaan rawat inap atau sistem pengelolaan informasi pasien (PIMS), dan sistem pengelolaan ruang operasi (OTMS). Sebagai contoh sistem pengelolaan rawat jalan atau sistem informasi kecelakaan dan keadaan darurat (AEIS) dapat memfasilitasi alur birokrasi pasien untuk mendapatkan konsultasi dengan tenaga medis professional. Sistem ini meliputi modul-modul fungsional yang terdiri dari empat tahapan utama dari sebuah proses konsultasi, yakni pendaftaran pasien, triage, konsultasi medis, dan keluarnya pasien,” jelas Sofwan.


Sofwan juga menjelaskan sistem pengelolaan rawat inap atau PIMS yang menyediakan informasi mengenai status ketersediaan fasilitas rawat inap serta informasi pasien, yang dapat diakses dengan segera dan mencakup status dari fasilitas rawat inap dan okupansi pada tingkatan bangsal maupun rumah sakit secara keseluruhan. Karyawan rumah sakit akan dapat mengetahui dengan cepat operasional di masing-masing fasilitas rawat inap, seperti pelepasan pasien atau transfer pasien ke kamar lain, atau kamar mana saja yang sedang dibersihkan, dan banyak lagi informasi lainnya.


Staf rumah sakit akan menerima pemberitahuan segera mengenai segala operasional ini melalui perangkat telepon Cisco IP, lengkap dengan arus kerja yang spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan. Data pelaporan yang ekstensif memungkinkan pengelolaan berbagai proses, individual serta departemen spesifik secara mulus dan efisien.


“Untuk mendukung penyediaan layanan operasi bagi pasien yang membutuhkan, kami menghadirkan sistem pengelolaan ruang Operasi (OTMS) dengan berbagai fungsi dan kemampuan yang berbeda, yang mencakup penjadwalan pasien dan dokter, penggunaan ruang operasi, serta pengelolaan dokumen klinis, adminstrasi dan penagihan. Sistem OTMS ini juga menyediakan sistem informasi pasca bedah yang komprehensif untuk membantu manajemen rumah sakit dalam meningkatkan kinerja mereka serta menjamin keselamatan pasien,” katanya. @Rudi_86


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment