Tuesday, October 14, 2014

Ine Febrianti ajak pria jangan ada yang jadikan istri “sansak tinju”

Ine Febrianti ajak pria jangan ada yang jadikan istri “sansak tinju”




LENSAINDONESIA.COM: Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) bisa dialami oleh siapa saja, tidak jarang perempuan atau istri yang menjadi obyek dari KDRT itu meninggal dunia dengan sia-sia usai mendapat prilaku kekerasan. Hal itulah yang membuat artis Ine Febrianti, gemar memberikan pendidikan tentang pentingnya saling memahami sejajar dalam kehidupan antara laki-laki dan perempuan.


Artis cantik Ine Febrianti ini mengunjungi Jombang, Jawa Timur, meluangkan waktu jadi pembicara seminar pendampingan dan perlindungan korban kekerasan yang dilakukan laki-laki (MenCare).


Baca juga: Tan Fang May, majikan penganiaya pembantu ajukan PK dan Kemaluan anak umur dua tahun dibakar kekasih gelap ibunya


Acara ini berlangsung di Aula Bung Tomo Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Jombang, Jawa Timur, Rabu (14/10/14).


Dari berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi membuat artis cantik ini rela memberikan pendidikan dari kota ke kota di seluruh Indonesia, seperti yang dilakukannya di Kabupaten Jombang saat ini. Lelaki Indonesia harus malu, jangan sampai suka menjadikan isteri jadi sasaran kekerasan dalam menyelesaikan perselisihan atau sansak tinju, sehingga di mata dunia lelaki Indonesia tidak menghormati hak-hak perempuan untuk dilindungi.


Ine Febrianti mengaku, sudah menjadi kewajibannya dalam hidup bernegara dan untuk memajukan bangsa. “Ini bagian dari motivasi untuk masyarakat Indonesia. Karena dala berumahtangga sering juga terjadi perselisihan. Namun, jika itu diselesaikan dengan cara yang baik dan membagi tugas antara kaum laki-laki dan perempuan, saya yakin angka kekerasan KDRT bisa berkurang,” kata Ine.


Banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan perempuan, fenomena itu jadi motivasi bagi sejumlah lembaga swadaya masyarakat peduli perempuan di Jombang, Jawa Timur, untuk menekan dan memutuskan siklus KDRT. Namun cara yang dilakukan berbeda, jika biasanya lembaga tersebut memberi pendampingan terhadap istri atau korban dari kasus KDRT, kali ini, kaum pria yang notabene merupakan akar permasalahan terjadinya KDRT.


“Itu bakal diberi pendampingan atau konseling.” kata artis cantik yang gemar membaca.


Vivi Ekawati Rohmah, Konselor Koalisi Perempuan Indonesia, mengatakan, pendampingan terhadap kaum suami dalam kasus KDRT untuk menumbuhkan penyadaran terkait prilaku mereka dalam kehidupan rumah tangga. Pendampingan dilakukan dengan sejumlah cara dan metode. Salah satunya dengan istilah “MenCare” atau laki-laki peduli. Sesuai dengan istilahnya, program itu bakal mengajak laki-laki bisa berperan seperti juga peran istri.


“Kalau konseling pada pelaku itu sebetulnya lebih pada menumbuhkan penyadaran bahwa apa yang saya lakukan itu sebenarnya tidak pas, tidak baik, karena apa yang saya lakukan itu akan berimbas pada anak saya, kepada keluarga saya karena apa ketika saya melakukan kekerasan dalam rumah tangga kemudian anak saya tahu otomatis anaknya tidak menutup kemungkinan dia kelak juga akan menjadi pelaku seperti orang tuanya.” pungkasnya. @rilis Obi


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment