Saturday, October 11, 2014

KRI Sutan Iskandar Muda-367 diberangkatkan ke Lebanon

KRI Sutan Iskandar Muda-367 diberangkatkan ke Lebanon




LENSAINDONESIA.COM: Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, SE, melepas keberangkatan KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)- 367 menuju perairan Lebanon untuk ikut andil dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL (United Nation Interm Force In Lebanon) 2014 di Dermaga Koarmatim, Ujung Surabaya.


Pemberangkatan Kapal Perang Kelas Sigma buatan Belanda pada Jumat (10/10/14) ini nantinya bertujuan untuk mengemban misi perdamaian dunia sesuai mandat Dewan Keamanan PBB yang akan bergabung dengan Kapal Perang Angkatan Laut negara lainnya yang bergabung dalam Gugus Tugas Maritim (Maritime Task Force/MTF) di wilayah perairan Lebanon.


Baca juga: Kapolda Jatim lakukan kunjungan kehormatan ke Koarmatim dan Pangarmatim tegaskan pentingnya fungsi intelijen dalam Pilpres 2014


Misi ini adalah untuk kedua kalinya yang diemban oleh KRI SIM-367 setelah sukses menjalankan misi yang sama pada tahun 2011 lalu.


KRI SIM-367 di komandani Letkol Laut Pelaut I Gung Putu Alit Jaya sekaligus sebagai komandan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL dalam tugasnya nanti membawa 1 buah Helikopter BO NV 410 dari Pusnerbal Juanda. Satgas terdiri dari 100 prajurit, dengan rincian 88 prajurit awak Kapal Perang, Pilot dan Kru Heli 7 orang, Perwira kesehatan (dokter), Kopaska, Penyelam, Perwira Intelejen dan Perwira Penerangan masing masing satu orang.


Kapal Perang di bawah Satuan Kapal Ekskorta Koarmatim ini rencananya akan bertugas selama sepuluh bulan dengan rincian dua bulan pelayaran berangkat dan pulang serta 8 bulan berada di Area Of Maritime Operations Lebanon. Rute yang dilewati selama pelayaran menuju Lebanon, yaitu Surabaya, Jakarta, Belawan, Colombo (Sri Langka), Salalah (Oman), Port Said (Mesir) dan Beirut (Lebanon).


Pelepasan KRI SIM-367 di Koarmatim ini dihadiri Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia S.Sos, Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmatim Laksamana Pertama TNI Heru Kusmanto, S.E., Para Komandan Satuan dan kasatker Koarmatim serta Ibu ibu Pengurus Daerah Jalasenastri Armatim dan keluarga prajurit KRI SIM-367.


Pada kesempatan tersebut Ketua Daerah Jalasenastri Armada Timur Ny. Ismiati Darojatim menyampaikan pesan kepada keluarga dan istri prajurit yang ditinggal tugas agar senantiasa bersabar, tabah dan berdo’a agar tugas-tugas yang diemban suami mereka dapat berjalan dengan baik.


Selain itu, Ketua Daerah Jalasenastri Armada Timur juga berpesan agar para istri prajurit menjaga kehormatan keluarga selama ditinggal tugas. “wajib hukumnya bagi setiap istri prajurit yang ditinggal tugas untuk senantiasa menjaga kehormatan diri dan keluarga, setia dan tabah agar para suami dapat tenang dalam menjalankan tugas negara yang mereka emban”, kata Ketua Daerah Jalasenastri Armada Timur.


Koarmatim sudah keenam kalinya mengirimkan kapal perang dalam menjalankan tugas dibawah Kontigen Garuda XXVIII-G MTF/UNIFIL di Lebanon. Oleh karenanya, Koarmatim melaksanakan berbagai penyiapan kondisi teknis kapal agar dapat beroperasi secara baik dan optimal, sehingga dapat meraih kesuksesan dalam penugasan.


Saat ini, KRI Frans Kaisiepo-368 dari satuan yang sama sedang melaksanakan tugas sebagai Satgas Maritime Task Force (MTF) Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-F/United Nation Interim Force In Lebanon (UNIFIL) tahun 2014 Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi beserta 99 prajurit dan Helikopter NV 409 BO-105 di Beirut, Lebanon, sejak bulan Maret 2014.


Tugas dan misi Satgas MTF ini merupakan tugas yang mulia sebagai perwujudan komitmen bangsa dan negara dalam rangka melaksanakan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sesuai dengan amanat UUD 1945.


Pasukan pemelihara perdamaian PBB di Lebanon untuk sektor laut UNIFIL Maritime Task Force (MTF) 448 terbentuk tanggal 15 Oktober 2006 berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 tentang wewenang dan penambahan pasukan PBB di UNIFIL (Lebanon).


Pada awalnya, UNIFIL MTF 448 dilaksanakan oleh negara-negara Eropa khususnya anggota NATO dengan tugas pokok melaksanakan pengawasan dan pencegahan di laut, serta memberikan asistensi kepada Lebanese Armed Force-Navy (LAF-Navy) dalam penanggulangan penyelundupan senjata atau bahan yang berhubungan dengan senjata dari laut ke darat atau sebaliknya. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok tersebut, tim satgas maritim melakukan patroli laut, training dan maritime interdiction.


Kemudian pada 2009, atas permintaan dari pemerintah Lebanon dan persetujuan dari Dewan Keamanan PBB, Indonesia diminta untuk bergabung sebagai Pasukan Pemelihara Perdamaian UNIFIL MTF 448.


Indonesia akhirnya mengirimkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-A/UNIFIL 2009 dengan melibatkan unsur laut KRI Diponegoro-365 (MTF-1). Berkutnya, tahun 2010 mengirimkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-B/UNIFIL 2010 KRI Frans Kaisiepo-368 (MTF-2), tahun 2011 mengirimkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-C/UNIFIL 2011 KRI Sultan Iskandar Muda-367 (MTF-3), dan pada tahun 2012 mengirimkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-D/UNIFIL 2012 KRI Sultan Hasanuddin-366 (MTF-4), kedua kalinya KRI Diponegoro Satgas Maritime Task Force (MTF) Konga XXVIII-E/UNIFIL 2013, dan Satgas Maritime Task Force (MTF) Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-F/United Nation Interim Force In Lebanon (UNIFIL) tahun 2014 adalah KRI Frans Kaisiepo-368. @licom


Sumber: Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment