Thursday, January 1, 2015

Rayakan tahun baru, 36 tewas terinjak di Shanghai

Rayakan tahun baru, 36 tewas terinjak di Shanghai




LENSAINDONESIA.COM: Perayaan Tahun Baru di Shanghai berubah menjadi mimpi buruk ketika sebuah kerusuhan terjadi di tengah perayaan di Chen Yi Square, distrik Bund. Kekacauan tersebut menyebabkan 36 orang terbunuh dan 47 lainnya luka-luka. Peristiwa ini diduga dipicu oleh bagi-bagi uang palsu dari sebuah gedung.


Di tempat ini, ribuan orang berkumpul untuk merayakan pergantian tahun 2015.


Laporan dari sosial media menyebutkan orang memperebutkan uang palsu yang ditebarkan dari balkon sebuah klub malam dan menyebabkan insiden penginjakan. Pemerintah kota Shanghai mengatakan kondisi memburuk pada 23.35 waktu setempat sebelum akhirnya sebuah kelompok menangani insiden itu.


Foto yang diposting di sosial media menunjukkan orang-orang yang menerima pertolongan pertama di jalanan. Lokasi tersebut lantas mendapat pengamanan ketat petugas selama perayaan Tahun Baru di Bund, sebuah daerah yang dekat Sungai Huangpu. Saksi mata menyebutkan sejumlah orang saling berpegangan agar yang terluka mendapatkan penanganan lanjut.


“Kebanyakan yang meninggal diduga berstatus pelajar, 25 di antaranya adalah perempuan,” kata media setempat, mengutip bbc.


Reuters menyebut hingga kini masih belum terkonfirmasi penyebab insiden itu tapi sejumlah saksi menyebut peristiwa itu dipicu ketika sejumlah orang mencoba mengambil uang palsu.


Seorang lelaki yang bermarga Wu, mengatakan uang palsu itu ditebarkan dari sebuah bar, dekat lokasi perayaan. Orang-orang pun berebutan untuk mengambil uang tersebut dan memicu terinjak-injaknya sejumlah pengunjung.


Cui Tingting, 27, mengatakan dia uang kertas tersebut tapi langsung membuangnya begitu tahu itu palsu. “Itu sangat menakutkan. Orang-orang yang ada di depan kami terjatuh ke tanah dan yang lain menginjak-injaknya,” ujarnya.


Presiden Xi Jinping sudah memerintahkan Pemkot Shanghai untuk mengungkap penyebab kerusuhan secepat mungkin.


Sebuah perayaan kembang api tradisional di Bund akhirnya dibatalkan menyusul ketakutan adanya massa yang terlalu besar, kata Shanghai Daily.


Turis Inggris, Rebecca Thomas dari Manchester mengatakan melihat banyak mayat di tanah.


“Nafas buatan sudah diberikan pada 10 hingga 15 orang di jalan dari orang terkasih, sementara polisi hanya berdiri dan melihat saja,” kata Rebecca.


“Saya bertanya pada polisi apa yang bisa saya bantu tapi hanya diminta agar tidak mendekat. Saya melihat seorang suami memberi nafas buatan kepada isteri atau pacarnya sementara polisi melihat.”


“Disana teramat sangat terlalu banyak orang!” tulis salah satu pengguna Sina Weibo – semacam Twitter ala China.


“Kita tidak bisa bergerak disana dan hanya bergerak mengikuti keramaian.”


Pemilik akun, iiisay, menambahkan polisi membuat pagar betis setelah kerusuhan, tapi hal tersebut tidak berjalan baik.


Fotografer Amerika Gaby Gabriel mengatakan, “Orang-orang tidak terkontrol dan menangis. Itu adalah saat terburuk bagi seseorang.”


Presiden Cina menjanjikan sebuah investigasi penyebab peristiwa itu. Reporter BBC melaporkan banyak orang secara spontan melakukan bloking agar orang yang terluka bisa mendapatkan ruang untuk istirahat dan memudahkan ambulans untuk lewat ke lokasi.


Dalam statemennya di mikroblogging resmi, pihak kepolisian mengatakan sejumlah pengunjung telah terjatuh di Bund dan mendesak orang untuk meninggalkan lokasi secepat mungkin. Mengutip Shanghai Daily, tahun lalu hampir 300 ribu orang datang dalam perayaan Tahun Baru ini.@sita


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment