LENSAINDONESIA.COM: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengingatkan, proses belajar yang tidak menyentuh karakter bukanlah disebut sebagai pendidikan. Karena itu, Menteri mengajak para guru agar memprioritaskan karakter siswa-siswa di Indonesia untuk ditumbuhkan. Caranya, harus diterapan tiga strategi pengembangan karakter dan perilaku terhadap anak, yaitu keteladanan, pembiasaan rutinitas, dan disiplin.
“Menumbuhkan karakter bukan dilakukan melalui lisan, melainkan perbuatan. Seperti jika orang tua ingin anaknya mematuhi rambu-rambu lalu lintas, maka orang tua juga harus melakukannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tidak melanggar peraturan selama berada di jalan raya,” kata Anies Baswedan dalam Seminar Nasional Pendidikan yang diselenggarakan di Gedung Merdeka Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung, akhir pekan lalu.
Baca juga: Ridwan Hisjam: SMK Maritim harus perbanyak praktik demi agenda Jokowi dan M Nuh minta Anies tak potong kurikulum 2013 di tengah jalan
Mendikbud menekankan, menumbuhkan karakter mulia pada diri anak diperlukan interaksi yang baik antara orang tua, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan rumah, sekolah, dan keseharian anak-anak harus menerapkan strategi pengembangan karakter dan perilaku agar terbentuk kepribadian anak yang baik.
Kepada peserta seminar yang mayoritas guru dan kepala sekolah, Anies juga meminta guru-guru memahami bahwa belajar tidak bisa dilakukan dari satu sisi saja, tetapi juga harus melibatkan karakter. “Pendidikan yang tidak menyentuh karakter, tidak bisa disebut pendidikan”, tegas Mendikbud, lagi pada seminar bertajuk “Investasi Bangsa Melalui Pendidikan Karakter Sejak Dini untuk Membangun Indonesia yang Bermartabat”.
Anies Baswedan mengingatkan, agar disosialisasikan bahwa tujuan pendidikan bukan sekedar persiapan untuk mencari pekerjaan.
Dalam kesempatan yang sama, Wagub Jabar Deddy Mizwar mengatakan, pendidikan manusia mencakup aspek akademik dan non-akademik. Pendidikan karakter sebagai bagian dari pendidikan non-akademik sangatlah penting, mengingat karakter yang kuat harus dipupuk sedini mungkin.
Untuk itu, Dedy mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama berkomitmen dan bertanggungjawab dalam memajukan kapabilitas pendidikan generasi muda. Menurutnya, sekolah seharusnya tidak hanya memperluas wawasan dan pengetahuan anak, tetapi juga dapat membentuk karakter dan moral yang baik dan kuat.
“Dengan bersekolah, anak-anak akan lebih rasional dalam memahami jalan hidupnya, karena semakin rasional cara pandangnya, maka anak juga akan mampu menata bagaimana tatanan hidupnya yang lebih baik di masa mendatang”, tandasnya. (husen)
0 comments:
Post a Comment