LENSAINDONESIA: Ulang tahun Kota Malang yang jatuh pada 1 April 2015 berlangsung meriah. Tak hanya acara seni seperti reog yang membuat suasannya semarak. Kehadiran banyak tokoh scentral Malang Raya juga memberikan suasana yang sangat menggairahkan.
Di antara para tokoh tersebut dari Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Malang Raya, mantan Wali Kota Malang, Suyitno, mantan Sekda Kota Malang, Maschut, dan mantan Sekda Kota Malang, Bambang Suyono.
Baca juga: Pemda Malang Raya diminta lepaskan ego sektoral dan Pemkot Malang luncurkan database pencapaian MDGs
Bahkan, Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko juga ikut hadir dalam acar Ultah Kota Malang yang ke-101 tahun itu. Pada kesempatan itu, pria yang akrab disapa ER ini mengungkapkan dua hal penting. Dua hal itu terkait identitas Kota Malang dan pengembangan pariwisata secara terpadu.
“Dua hal itu menurut saya sangat penting,” jelas dia.
Menurut dia, salah satu satu identitas Kota Malang itu adalah bahasa Ngalam atau walikan. Bahasa khas arek Malang itu dinilai dia kini berangsur mulai hilang.
“Untuk itu saya berharap pemerintah sekarang ini bisa menumbuhkan kembali bahasa Ngalaman. Sebab, bahasa walikan itu menjadi salah satu identitas Kota Malang,” kata Eddy.
Dijelaskan ER yang asli arek Ngalam ini, bahwa ketika masih muda dulu, bahasa Ngalam itu sangat populer di Kota Malang. Baik itu di kalangan remaja maupun orangtua.
“Mereka selalu menggunakan bahasa walikan itu dalam berkomunikasi. Tetapi, sekarang secara perlahan bahasa walikan mulai dilupakan,” tegasnya.
Makanya, dia berharap bahasa Ngalam yang merupakan identitas Kota Malang jangan sampai punah. ”Identitas itu tetap harus dilestarikan. Sebab, bahasa Ngalaman itu sebagai ciri khas Malang,” tegasnya. @aji_dewa_roisky
0 comments:
Post a Comment