Korea Utara tembakkan dua rudal

LENSAINDONESIA.COM: Korea Utara dilaporkan menembakkan dua rudal ke Laut Jepang, kata pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan. Aksi ini diduga menanggapi latihan militer bersama antara Korea Selatan bersama Amerika Serikat yang dimulai hari ini.

Korea Utara bahkan dilaporkan tengah bersiap untuk bertempur melawan militer Amerika Serikat.

Baca juga: Pyongyang membantah tuduhan dibalik serangan cyber ke SPE dan Edan! Kim Jong Un eksekusi anak cucu Jang Song Thaek

Misil itu ditembakkan dari area dekat Nampo City, yang berada sekitar 60 kilometer dari Pyongyang, Korea Utara. Penembakan misil ke Laut Jepang pada Senin, sekitar pukul 06.30 dan 6.40 waktu setempat.

Diproyeksikan dua rudal ini mengudara sejauh 490 kilometr sebelum jatuh ke laut, kata pejabat Korea Selatan. Melihat kecepatan misil tersebut, diduga yang ditembakkan adalah rudal Scud-Cs.

Aksi ini dilakukan bertepatan dengan latihan militer bersama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, yang digelar tiap tahun. Kedua negara ini menyebut sebagai “latihan non-provokatif” untuk mempersiapkan komponen penting dalam mempertahankan Korea Selatan.

Latihan militer yang berlangsung 2-13 Maret telah meningkatkan tensi antara Korea Utara, Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Media pemerintah Korut, KCNA menyebut latihan ini sebagai tabir untuk menyerang Korea Utara. “Situasi di Semenanjung Korea sudah berada di jurang peperangan,” kata KCNA, mengutip pejabat militer Korut. “Dan kami tidak ingin jadi penonton dalam situasi yang menyedihkan ini.”

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min-seok mengungkap rencana latihan militer bersama pada 24 Februari lalu. “Korut di masa lalu juga melakukan hal serupa,” katanya pada Senin.

Pada beberapa kesempatan, mereka menembakan rudal dari pesisir barat ke timur laut di Semenanjung Korea. Ia menambahkan Korut menembakan 90 rudal dan roket, tahun lalu.

“Kami mengingatkan atas tindakan provokatif dari militer Korut. Kami akan merespon dengan keras pada segala bentuk provokasi Korut yang mengancam kesolidan bangsa.” @sita