LENSAINDONESIA.COM: Muhammad Syaifi, pengganti antar waktu (PAW) Musyafak Rauf sebagai anggota DPRD Surabaya, hingga kini dinilai belum menunjukkan performa maksimal. Hal ini membuat gerah DPC PKB Surabaya.
Ketua DPC PKB Surabaya, Syamsul Arifin menegaskan, keberadaan Syaifi yang duduk di Komisi A, akan diurus secara internal partai.
Baca juga: Simon Lekantompessy siap buka borok Panlih, yang penuh kepentingan dan Walikota tidak hadir dalam pelantikan Wawali Wishnu sakti Buana
Keberadaan Syaifi sebagai anggota dewan sejak pertengahan 2013 itu, belum bisa mewarnai komisinya, berbagai agenda seakan tak perna ada peran sertanya. Tak jarang, saat wartawan mewawancarainya, Syaifi memilih jurus menghindar.
Dalam pemilihan wawali Surabaya, beberapa waktu lalu, Syaifi yang tercatat sebagai anggota Panitia Pemilihan, mewakili Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), semakin terkesan jika dirinya hanya ‘norok buntek’ alias jadi pengikut saja.
Bahkan saat pelantikan itu dipersoalkan Panlih, hingga berlanjut sampai pelaporan ke DPR RI, Syaifi tetap ikut saja. Sementara, bagi DPC PKB Surabaya sendiri, masalah pelantikan itu sudah selesai.
“Kita harus kawal Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini). Tak ada persoalan dalam pemilihan itu. Tapi Bu Risma juga harus kerja obyektif, kan wawali juga apa kata wali kota. Intinya, harus ada kesepahaman antara keduanya. PKB menganggap ini sudah selesai. Bagaimana keduanya harus memaksimalkan kerjasamanya. Kalau ada masalah dengan wawali, Bu Risma harus tegas. Banyak hal yang belum dikerjakan,” ungkap Syamsul Arifin.
Dia juga menambahkan, DPC PKB akan segera memanggil Syaifi, terkait keberadaannya di Panlih. Karena sampai saat ini sudah melangkah jauh dengan konsultasi ke DPR RI. Tapi Syaifi sama sekali belum memberikan laporan detil ke partai.
Sementara, Muhammad Syaifi tak berhasil dikonfirmasi LICOM. Ponselnya tak ada nada panggil.@iwan_christiono
0 comments:
Post a Comment