Friday, February 28, 2014

KPU sosialisasi Pemilu ke siswa SLB Jakarta, eksyen sinterklas?

KPU sosialisasi Pemilu ke siswa SLB Jakarta, eksyen sinterklas?




LENSAINDONESIA.COM: KPU (Komisi Pemilihan Umum) Pusat mengerahkan relawan melakukan sosialisasi Pemilu 2014 kepada siswa penyandang disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jakarta. Langkah patut diacungi jempol.


Pengenalan Pemilu 2014 itu baru dilakukan di SLB Pangudi Luhur, Kembangan, Jakarta, Rabu (26/2/14). Pengenalan Pemilu pada penyandang disabilitas khusus pemilih pemula ini bertujuan agar dapat ikut Pemilu 2014 nanti dengan benar.


Baca juga: Candi Prambanan tiga bulan "disucikan" dari bencana Kelud dan Atribut kampanye di Jakarta curi start


Langkah sosialisasi KPU menjelang Pemilu tinggal hitungan minggu ini, diharapkan bukan sekadar eksyen sinterklas. Apalagi, cuma program dadakan demi mengalihkan sorotan tajam pada KPU lantaran tidak menyediakan template braille bagi warga difabel penyadang tuna netra. Yang terakhir itu memang belakangan sempat ramai, dan menyudutkan KPU.


Juru bicara Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk Pemilu 2014 bidang Hukum dan HAM, Sufmi Dasco Ahmad bicara keras dan menuding KPU melakukan langkah mundur. Pasalnya, KPU tidak memberlakukan template braille bagi warga difabel untuk surat suara DPR dan DPRD dalam Pemilu 2014.


“Tidak adanya template braille untuk pemilih yang menyandang tuna netra merupakan langkah mundur dari KPU,” ungkapnya kepada lensaindonesia.com, Kamis (27/02/14).


Lembaga Survei Indonesia (LSI) bersama International Foundation for Electoral Systems (Ifes) melansir hasil survei nasional berkaitan Pemilu 2014. Temuannya, 67 persen pemilih mengutarakan penting melibatkan penyandang disabilitas dalam kegiatan Pemilu, 20 persen menyatakan tidak penting, 20 sangat penting, 8 persen tidak penting.


Direktur Riset Ifes, Rakesh Sharma‎ mempertegas, “Alasan responden menyatakan penting karena berkaitan hak sebagai warga negara, validitas hasil pemilu, “dan penyandang disabilitas bisa mempengaruhi kebijakan,” katanya.


Soal sosialisasi Pemilu pada siswa SLB jika bukan sekadar sinterklas, mestinya juga dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Karena SLM terdapat di semua kota di tanah air. Itu pun pelaksanaannya mestinya jauh-jauh hari. @faizal_fanani


pengenal-pemilu-disabilitas-FAIZAL-FANANI-1 pengenal-pemilu-disabilitas-FAIZAL-FANANI-3 pengenal-pemilu-disabilitas-FAIZAL-FANANI-4 pengenal-pemilu-disabilitas-FAIZAL-FANANI-5 pengenal-pemilu-disabilitas-FAIZAL-FANANI-6 pengenal-pemilu-disabilitas-FAIZAL-FANANI-7 alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment