LENSAINDONESIA.COM: Suasana mengenaskan masih mewarnai desa-desa terdampak erupsi Gunung Kelud, seperti di kabupaten Malang, Kediri, dan Blitar. Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo keliling mengunjungi warga petani korban Kelud di daerah ini, Jumat (28/3/14).
Kunjungan Pangdam V/Brawijaya dan rombongan diawali di Kab. Biltar, tepatnya di Desa Kampung Baru Kec. Garum. Saat menemui petani korban, Pangdam membesarkan hati mereka dan menasihati bencana ini cobaan yang harus disikapi dengan kesabaran.
Baca juga: Candi Prambanan tiga bulan "disucikan" dari bencana Kelud dan HIPMI Malang dan Voffice salurkan bantuan ke pengungsi Gunung Kelud
Pangdam yang mengenakan pakaian seragam lapangan lengkap ini, membagikan bantuan berupa Sembako dan obat-obatan kepada warga. Setelah dari Desa Kampung Baru, jenderal bintang dua ini melanjutkan menemui warga di Desa Kali Bladak Kec Legok.
Setelah keliling di Blitar, Pangdam dan rombongan Kodam V Brawijaya menuju Posko di Ngantang, Malang. Warga terlihat gembira ditemui panglima wilayah Jawa Timur ini.
“Itu Bapak Jenderal dari Jakarta. Bapak Jenderal itu Jakarta akan sumbang kita,” celetuk seorang ibu paruh baya, yang berdiri tak jauh dari rombongan Pangdam.
“Bukan, ngawur. Itu Bapak Pangdam dari Surabaya,” sahut perempuan lainnya yang juga berdiri di sampingnya. Keduanya dan beberapa warga lainnya mengamati Pangdam dan rombongan dari seberang jalan desa.
warga di derah erupsi yang dikunjung rombongan Pangdam ini, rata-rata ekspresinya terlihat gembira. Rupanya, di balik kegembiraan menyimpan harapan diberi bantuan. Ini seperti pengakuan salah seorang lelaki paruh baya di Ngantang.
“Gimana lagi rumah dan isinya berantakan. Tanaman juga hancur. Untung ada bapak-bapak yang datang kasih sumbangan. Ya, agak membantu lah buat tambahan makan,” katanya kepada LICOM.
Sementara itu, Pangdam dan rombongan melanjutkan meninjau Posko di Korem 082/CPYJ yang terletak di Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Pangdam disambut Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Agus Yuniarto dan stafnya.
Di Posko ini, Pangdam menerima paparan Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Hariyadi, terkait situasi wilayah Gunung Kelud dan hasil yang diperoleh prajurit Kodam V/Brawijaya selama melaksanakan rekonstruksi perbaikan rumah penduduk di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Kepung dan Kecamatan Puncu.
Berikutnya, Pangdam menuju Desa Kebonrejo Kec. Kepung Kab Kediri. Setibanya di Lapangan Desa Kebonrejo, Pangdam dan rmbongan bertemu perwakilan masyarakat dari tiga desa, yaitu Desa Besowo, Desa Kampung Baru dan Desa Kebonrejo.
Di sini, Pangdam juga menyerahkan bantuan 2.500 bingkisan berupa bahan pokok, dan kebutuhan lainnya serta uang Rp11 juta. Termasuk, memberikan bingkisan kepada prajurit yang bertugas, dan perwakilan relawan mahasiswa dari Universitas Brawijaya.
Mayjen Ediwan Prabowo ini juga menyempatkan diri untuk mengecek dapur umum yang di kelola prajurit Kodam V/Brawijaya.
Pangdam mengatakan, bahwa renovasi rumah pasca erupsi Gunung Kelud merupakan kerjasama antara Kodam V/Brawijaya, Polri dan pemerintah dengan dibantu masyarakat setempat. Pangdam juga menghimbau, seharusnya di daerah bencana tidak ada slogan-slogan partai apa pun, dan tidak dijadikan alat politik tertentu.
“Paskah terjadinya erupsi Gunung Kelud, agar masyarakat senantiasa menjaga kesehatan. Dan tetap berhati-hati dalam memperbaiki atap rumah yang rusak,” katanya.
Mayjen Ediwan juga berpesan terhadap prajurit TNI dan relawan supaya tetap menggunakan masker dalam setiap kegiatan. Cadangan masker masih banyak. “Abu vulkanik masih memiliki bahaya, sehingga untuk selalu menggunakan masker,” kata Jenderal berbintang dua ini.
Sementara itu, warga ketika ditinggalkan Pangdam dan rombongan, agaknya seolah merasa berat. Warga sepertinya ingin Curhat lebih dalam tentang kepedihan mereka pasca bencana erupsi. Rata-rata warga berharap selalu berdatangan pejabat-pejabat seperti Pangdam Mayjen Edwin Prabowo menjenguk mereka untuk memberikan bantuan.
“Senang kalau ada lagi seperti Bapak Pangdam,” kata salah seorang warga di Kediri. Kapenrem 082/CPYJ Mojokerto, Mayor CAJ Irpan Harahap membenarkan bahwa warga korban erupsi seperti di daerah Kediri, misalnya, memang membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk meringankan beban mereka.
“Para korban bencana suka mengeluhkan rumah maupun perabotannya rusak akibat erupsi. Apalagi, lahan pertaniannya juga hancur. Mereka senang kalau ada yang menyumbang, sekali pun itu cuma pakaian yang dibutuhkan sehari-hari,” jelas Kapenrem menjawab LICOM. @rofik/licom
0 comments:
Post a Comment