Friday, February 28, 2014

La Nyalla Academia perjuangkan beban kredit petani Kelud dihapus

La Nyalla Academia perjuangkan beban kredit petani Kelud dihapus




LENSAINDONESIA.COM: La Nyalla Academia yang mengerahkan relawan di kawasan Gunung Kelud dan baru turun membantu korban bencana, meminta pemerintah dan kalangan perbankan segera merumuskan langkah-langkah guna menyelamatkan usaha para debitur yang terkena dampak letusan.


“Kondisi ekonomi harus segera diperbaiki, terutama petani yang sawah atau kebunnya ikut rusak karena terkena dampak letusan Gunung Kelud. Selain itu, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga harus segera bangkit,” kata Surin Welangon, Koordinator Relawan La Nyalla Academia. Kamis (27/2/2014).


Baca juga: PD Pasar Surya dan IKAFE UA, susulkan bantuan buat korban Kelud dan Sabron yakin, tak ada korupsi dalam penyaluran bantuan korban Kelud


Perlu diketahui, La Nyalla Academia adalah wadah nirlaba yang dibentuk politisi Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti, pengusaha yang juga Ketua Umum Kadin di Jatim.


Surin juga mengatakan, pemerintah dan perbankan bisa memperlunak bunga dan denda bagi para petani/UMKM yang mempunyai kredit di perbankan.


“Dalam batas tertentu, kredit petani/UMKM yang terkena dampak letusan Gunung Kelud bisa dihapusbukukan atau write-off, karena kan tidak mungkin mereka mengangsur saat lahan atau tokonya rusak,” jelas Surin.


Pihaknya memprediksi, butuh waktu antara delapan bulan sampai satu tahun untuk memulihkan sistem dan kinerja para pelaku usaha yang ada di kawasan Gunung Kelud ini.


Sedangkan data dari Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Kediri menyebutkan, di kawasan Gunung Kelud, terdapat 2.082 orang yang mempunyai kredit di 17 bank umum. Mereka mempunyai kredit hingga Rp 158,96 miliar.


Ada pun debitur yang ada di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mencapai 13.406 orang dengan total utang Rp 70,79 miliar. Jadi total di kawasan Gunung Kelud, terdapat 15.488 orang yang berhutang (debitur) ke bank di wilayah Kediri dengan total kredit Rp 229,75 miliar.


“Di luar pemulihan ekonomi, pemerintah harus melibatkan semua elemen termasuk juga ulama & pondok pesantrennya dalam memotivasi lahir batin di masyarakat untuk memperbaiki rumah-rumah warga, sekolah, tempat ibadah, dan akses jalan agar aktivitas warga bisa segera pulih,” tegas Surin. @dony


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment