Tuesday, February 3, 2015

Rieke: Iklan Malaysia rasis dan menghina Bangsa Indonesia

Rieke: Iklan Malaysia rasis dan menghina Bangsa Indonesia




LENSAINDONESIA.COM: Iklan rasis yang dikeluarkan perusahaan Malaysia dianggap penuh kebencian dan merendahkan serta menghina Indonesia. Iklan tersebut juga mengandung unsur rasial yang tidak bisa dibenarkan.


“Iklan itu berbau “anti Indonesia”, dengan kata lain mengandung unsur rasial yang tidak bisa dibenarkan dalam etika tata pergaulan internasional, berpotensi mengusik nilai-nilai kesepakatan HAM internasional,” kata politikus PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka, kepada licom, di Jakarta, Rabu (4/2/2015).


Baca juga: KBRI Malaysia laporkan "Fire Your Indonesian Maid" ke polisi Selangor dan TKW cantik berhasil dipulangkan Pemkot Surabaya dari Malaysia


Sebelumnya iklan bertajuk “Fire your Indonesian Maid” ramai diperbincangkan di media sosial. Namun, setelah banyak pro kontra iklan itu ‘disembunyikan’ meski masih banyak ditemui di beberapa tempat terbuka. Iklan dari reklame sebuah mesin “robot” pembersih asal Malaysia, RoboVac.


Selain itu, kata Rieke Ini kedua kali iklan semodel dilansir di Malaysia. Ini artinya banyak yang menyamakan pekerja Indonesia tak ubahnya sebagai barang yang bisa diperlakukan semaunya.


Dengan suara tegas, Rieke mengingatkan Pemerintah Malaysia bahwa tidak ada paksaan untuk memperkerjakan warga Indonesia. Warga yang berada disana mencari penghasilan bukan dengan mengemis.


Jika ada persoalan dengan beberapa PRT kami, tentu harus ada penyelesaian secara adil, dua belah pihak saling lakukan otokritik.


“Perlakukan hukum yang sama terhadap rakyat kami yang ada di Malaysia dan tak ada diskriminasi hak-haknya sebagai pekerja. Pemerintah Malaysia pasti mahfum tentang adab pergaulan antar bangsa, model iklan seperti itu bukan solusi, tak bisa dimaklumi sekedar strategi bisnis belaka,” tegasnya.


“Saya mendesak pemerintah Malaysia menghentikan iklan tersebut dan pemilik produk meminta maaf terhadap Indonesia sebagai sebuah bangsa!”


Rieke juga meminta pemerintahan Indonesia segera mengambil langkah diplomatik dan memberi teguran keras. Hal-hal seperti ini tak boleh terulang lagi dalam hubungan Indonesia-Malaysia.


Menurutnya, peristiwa ini harus jadi cambuk bagi pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja. Ia mengingatkan agar segera dilakukan revolusi mental roadmap ketenagakerjaan. Perkuat industri nasional. “Saya yakin Trilayak Rakyat Pekerja yaitu kerja layak, upah layak, hidup layak tak akan sekedar jadi janji kampanye bagi Presiden Jokowi,” ujarnya.


Rieke menambahkan pengiriman TKI tidak boleh jadi solusi. Menciptakan lapangan kerja dalam negeri tetap harus jadi prioritas. “Saatnya janji jadi bukti. Saya bukan hanya mendukung, tapi siap bersama perjuangkan cita-cita itu dari parlemen,” pungkasanya. @endang


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment