LENSAINDONESIA.COM: Larso Marbun resmi menjabat sebagai kepala Inspektorat DKI Jakarta mulai hari ini (2/1/2015), pasca dilantik gubernur Basuki Tjahaja Purnama tadi pagi di silang Monumen Nasional (Monas).
Dalam memimpin lembaga pengawas internal pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI nantinya, Larso berjanji akan menyelesaikan masalah sesuai persoalan yang ada.
Baca juga: Ahok: Laporkan kalau ada kolega pejabat menyuap dan Ahok lantik 4.676 pejabat baru, kosongkan 1.835 jabatan
“Saya ini tipikal yang berangkat dari persoalan dan selalu begitu,” ujarnya usai pelantikan.
Kata dia, hal tersebut dilakukannya semenjak menjadi kepala biro hingga kepala dinas (kadis).
Adapun tujuan yang ingin dicapainya saat memimpin Inspektorat DKI, adalah menghapuskan inefektivitas setiap jabatan, baik perencanaan hingga pelaporan. “Sehingga, tidak terjadi keliruan,” katanya.
“Terus yang kedua, semaksimal mungkin tidak terjadi pemborosan mulai dari orang. Itu harapan semua orang,” sambungnya.
Adapun cara untuk mengentaskan masalah tersebut, mantan kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI ini, akan berupaya menyelesaikan sebelum peristiwa terjadi.
“Kita harus mendahului persoalan. Terus, bagaimana caranya dimulai dari saya. Saya lihat, dalam satu minggu, dua minggu (ke depan), anak buah wajib menekunin itu,” tegasnya.
Jika ini tak dilakukan, kata Larso, masyarakat yang telah menyumbang untuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) akan geram, lantaran kinerja aparatur DKI tak becus.
“Makanya, sejak hari ini, tidak boleh ada pejabat hanya duduk di meja saja. Kita harus melihat fakta-fakta di lapangan dan kemudian dirumuskan,” pungkas peraih gelar sarjana hukum tersebut. @fatah_sidik
0 comments:
Post a Comment