LENSAINDONESIA.COM: Kurang dari 24 jam, kapal perang USS Sampson milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mampu menemukan 12 jenazah korban pesat AirAsia yang mengalami kecelakaan di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Selatan, Jumat (02/01/2014).
Dar1 12 jenazah tersebut, telah diangkut dievakuasi dengan Helikopter jenis Sea Hawk menuju Lanud Iskandar Pangkalan Bun untuk selanjutnya diterbangkan ke Surabaya.
Baca juga: AirAsia tak mau tanggung biaya evakuasi jenazah penumpang pesawatnya dan Basarnas terbangkan 10 jenazah korban AirAsia ke Surabaya
Direktur Operasional Basarnas Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Supriyadi mengakui teknologi yang dimiliki tim evakuasi AS lebih canggih dibanding Indonesia.
Hal itu yang menyebabkan tim gabungan Basarnas hanya mampu mengevakuasi dua jenazah, sementara US Navy (AL AS) mampu mengevakuasi 12 jenazah.
Supriyadi juga memuji kelebihan yang dimiliki oleh armada AS ini. “Bukan sekedar mereka kebetulan lewat dan nemu jenazah,” katanya lagi.
Dia menjelaskan, kapal perang AS memiliki kemampuan komunikasi yang mumpuni antara Heli dan kapal induk. Sehingga tim AL AS bisa melakukan pencarian yang terintegrasi dan cepat. “Di saat heli dan kapal kita terhambat oleh cuaca,” jelas Supriyadi.
Selain itu, faktor lainnya adalah daya jelajah heli Sea Hawk AS yang mampu terbang lama, dan memiliki kemampuan melihat obyek di atas laut yang lebih detail. “Makanya intinya adalah teknologi dan cuaca,” ujarnya.
Meski demikian, Supriyadi menampik bila kinerja Basarnas kurang. Justru dia mengapresiasi seluruh pihak yang ikut bekerja.
“Ya memang terimakasih untuk AS yang mau membantu,” ujarnya.@ridwan_LICOM
0 comments:
Post a Comment