LENSAINDONESIA.COM: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan agar melaporkan penyelewangan yang dilakukan jajaran di bawahnya. Bahkan, dia juga meminta pejabat untuk melaporkan koleganya yang melakukan penyimpangan seperti menyuap atau menerima setoran.
“Kalau tidak berani melawan,berarti menghina saya, karena saya sudah buka pintu begitu lebar untuk melaporkan,” katanya saat melantik 4.676 pejabat di Monas, Jumat (2/1/2015).
Baca juga: Ahok lantik 4.676 pejabat baru, kosongkan 1.835 jabatan dan 3000 polisi siap amankan pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Jatim
Apabila pelanggaran yang dilakukan tergolong tindak pidana, seperti memainkan harga tanah, mantan politikus Golkar dan Gerindra ini berjanji, menjatuhkan sanksi tegas, selain memecat oknum pejabat tersebut.
“Akan saya pidanakan. Nanti akan saya ‘plototin’. Makanya, segera laporkan LHKPN (laporan harta kekayaan penyelenggara negara),” katanya.
Dia mengatakan sikap kerasnya ini dilakuakn karena tak ingin dihukum masyarakat dalam pemilihan gubernur (pilgub) 2017 mendatang, sebagaimana yang dialami mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo (Foke).
“Padahal, Pak Foke juga marah-marah terus. Tapi kenapa dihukum warga DKI? Karena PNS-nya, eselon II, III, dan IV, tidak dukung beliau dengan baik dan tidak berani keras seperti hari ini,” paparnya.
Sebab itu, suami Veronica Tan ini meminta, agar aparatur di lingkungan DKI tak mempercayai bila ada pernyataan yang menyebutnya dirinya hanya ‘omong doang (omdo)’.
“Saya harap bapak/ibu ini percaya, bahwa saya nyalinya besar. Jadi, siapapun yang melawan wujudkan ‘Jakarta Baru’, kita pinggirkan, tidak ada toleransi,” pungkas dia.
Usai pelantikan yang berakhir pukul 08.25 WIB, eselon II dan III diminta Ahok mengikuti tes urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) DKI Jakarta. Tes tersebut dilakukan, karena ingin Jakarta Baru dapat segera terwujud dan peredaran narkoba di ibu kota sangat mengkhawatirkan.
“Di DKI, narkoba sudah keterlaluan,” ungkapnya.
Mengenai hanya eselon II dan III yang mengikuti tes tersebut, lantaran mantan anggota DPRD Belitung Timur ini percaya, pemimpin yang baik akan ‘menular’ ke bawahannya. “Enggak mungkin sapu kotor dipakai untuk membersihkan lantai kotor. Jadi, saya ingin eselon II dan III jadi etalase,” katanya.
Lalu, meskipun tak melarang pejabat merokok, namun Ahok meminta aktivitas itu tak lagi dilakukan di dalam ruangan, terlebih yang dilengkapi air conditioner (AC).
Beberapa pejabat yang dilantik dalam acara tersebut diantara Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Walikota Jakarta Utara Rustam Effendi, Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, dan Bupati Kepulauan Seribu Tri Margianto.
Kemudian, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisbudpar) Purba Hutapea, Kepala Dinas Pelayanan Pajak Agus Bambang, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Arie Budhiman, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Benjamin Bukit, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Ika Lestari Adji, serta Sekretaris Dinas Pelayanan Pajak Made Swarjaya.@fatah_sidik
0 comments:
Post a Comment