LENSAINDONESIA.COM: Angela Anggi Ranastianis, putri pilot AirAsia QZ 8501 yang jatuh di Selat Karimata, meminta agar publik tidak serta merta menyalahkan ayahnya Kapten Iriyanto sebagai penyebab kecelakaan tersebut.
“Banyak opini yang masuk ke kita. Papa disini sudah berusaha menyelamatkan penumpangnya. Siapa sih pilot yang mau mencelakakan penumpangnya,” katanya dalam wawancara dengan TVOne, Minggu (4/1/2015).
Baca juga: Umat Katolik Kupang doakan korban AirAsia QZ 8501 dan Tiga jenazah korban AirAsia QZ 8501 kembali teridentifikasi
Ninis, panggilan akrabnya, mengatakan ayahnya juga menjadi korban dalam peristiwa ini. Dia mengaku kecewa dengan opini yang berkembang di media yang cenderung menyalahkan ayahnya. “Saya kecewa, bukannya mendukung malah membuat drop,” katanya.
Dia mengharapkan agar masyarakat juga bersimpati pada ibu, dirinya dan adiknya yang masih berusia tujuh tahun. Ibunya sendiri tidak ambil pusing dengan opini tersebut. Tapi perempuan 25 tahun itu merasa tidak terima.
“Tolong pengertiannya, keluarga saya juga berduka karena ayah saya sampai sekarang belum ketemu,” tuturnya.
Ninis juga mengenang ayahnya sebagai sosok yang hobi makan makanan laut. Salah satu yang jadi kesukaannya kepala ikan kakap di restoran Padang. “Tapi karena ada alergi, harus dikurangi,” ujarnya.
Selain itu, Iriyanto juga memiliki hobi motor gede. Ninis beberapa kali naik moge bersama dengan ayahnya. Mereka memiliki empat moge termasuk Ninja Kawasaki dan Honda Gold Wing yang diparkir di gazebo depan rumahnya. Ninis mengaku sering berkeliling kota Sidoarjo bersama ayahnya. “Saya akan merindukan ini,” ujarnya.
Dia mengingat ayahnya sebagai sosok yang sangat baik dan disiplin. Bila dia tidak pulang ke rumah sebelum pukul 21.00 WIB, Iriyanto pasti menelepon terus. “Kalau tidak pulang sebelum jam 9 malam, pasti ditelepon terus,” katanya.
Beberapa kali Ninis memposting pendapat maupun foto-foto ayahnya yang jadi pilot AirAsia QZ 8501 di media sosial. Sejumlah komentar bernada simpati dari berbagai negara mengalir di akunnya. “Saya ucapkan terima kasih atas ketulusannya baik teman-teman dari luar negeri maupun dalam negeri,” katanya.
Dia berharap agar masyarakat ikut mendoakan agar ayahnya bisa segera diketemukan. Ninis pun mengirimkan pesan khusus bagi tim gabungan yang mengevakuasi jenazah dan serpihan pesawat QZ 8501. Dia mengatakan keluarganya sudah ikhlas jika pada akhirnya Iriyanto ditemukan dalam tubuh yang membeku.
“Jika masih sehat, utuh, alhamdulillah. Tapi kalau sudah tidak bernyawa, yang penting jasadnya bisa ketemu dan dibawa ke rumah. Tolong bawa papa secepatnya dan karena ingin melihat papa untuk terakhir kalinya,” harapnya. @sita
0 comments:
Post a Comment