LENSAINDONESIA.COM: Penyelam TNI AL bersiap untuk upaya terbaru mengangkat pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, 28 Desember lalu. Sebelumnya, dua kali upaya pengangkatan gagal karena tali pengangkat putus akibat arus bawah laut yang sangat kuat.
Pada Sabtu, tali pengangkat putus dan Minggu kemarin, bodi pesawat sempat muncul namun akhirnya tenggelam kembali setelah tali pengangkat putus.
Baca juga: TNI AL kembali berhasil evakuasi empat jenazah dan Empat jenazah AirAsia QZ8501 ditemukan di dalam bodi pesawat
Penyelam TNI AL mencoba untuk mencegah kejadian serupa dalam upaya pengangkatan bodi pesawat hari ini. Salah satunya dengan memperkuat tali pengangkat dari sebelumnya. “Kami juga memasang inflatable bags untuk mengangkat bodi pesawat,” kata Direktur Operasional Basarnas, Suryadi B. Supriyadi, Senin (26/1/2015).
Nantinya, jika sudah mengapung bodi pesawat akan dipindahkan ke kapal yang sudah menunggu di permukaan.
Supriyadi mengingatkan kemungkinan bodi pesawat AirAsia QZ8501 sudah pecah dan mudah terbawa arus. “Ini membuat tugas penyelam semakin sulit,” katanya.
Sebelumnya, penyelam berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501. Upaya penyelam kerap terhalang arus kuat dan pandangan buruk, minggu lalu.
Penyidik KNKT sudah meneliti Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) AirAsia QZ8501. Pesawat tersebut jatuh di area yang mana tengah terjadi badai halilintar. Sejumlah ahli memprediksi awan CB jadi penyebab jatuhnya pesawat ini.
Penerbangan AirAsia QZ8501 jatuh 28 Desember 2014, yang terbang dari Surabaya ke Singapura. Sebelumnya, pilot meminta izin untuk belok ke kiri dan menaikan ketinggian karena cuaca buruk.
Sebelum diizinkan, ATC kehilangan kontak dengan pesawat AirAsia QZ8501. Total ada 162 penumpang dan tujuh kru yang jadi korban. @sita
0 comments:
Post a Comment