LENSAINDONESIA.COM: Pelaksanan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel JW Marriot, Surabaya, Sabtu (18/04/2015) diselimuti ancaman demo ribuan Bonek Persebaya 1927.
Ancaman demo Bonek membubarkan Kongres PSSI tersebut makin memanas pada Jumat (17/04/2015) malam. Bahkan telah beredar imbauan melalui broadcast Blackberry Messenger (BBM) kepada warga Surabaya dan sekitarnya agar menjauhi area Kongres karena berpotensi ricuh.
Baca juga: Kongres PSSI berpotensi ricuh, warga Surabaya diimbau jauhi lokasi dan Bonek Persebaya 1927 ancam bubarkan Kongres PSSI di Surabaya besok
“Saya dengar kabar bahwa Bonek Persebaya 1927 banyak yang datang dari luar Surabaya. Ingat suporter bola bisa bertidak diluar akal sehat bila telah terprovokasi sejak jauh-jauh hari. Kami minta pihak kepolisian harus cermat memantau siapa yang menjadi provokator bila kerusuhan di area Kongres benar-benar terjadi. Tangkap pelakuknya. Sebab bila aksi itu berlangsung anarkis yang dirugikan adalah warga Surabaya,” kata Koordinator LSM Graji Massal Ponang Adji Handoko kepada lensaindonesia,com, Sabtu (18/04/2015) dini hari.
Ponang mengungkapkan, provokasi terhadap massa Bonek agar melakukan perlawanan terhadap Kongres PSSI terus menerus dilakukan secara blak-blakan di siru jejaring sosial salah satu oknum petinggi klub Persebaya 1927.
“Polisi harus jeli dalam membaca situasi dan cermat mengamati dari mana sumber gerakan Bonek ini. Dengan begitu, bila terjadi kerusuhan polisi bisa langsung mengatahui siapa yang harus bertanggungjawab. Provikasi dilakukan sejak lama,” ucapnya.
Ponang mengakui, bila dirinya bukanlah insan persepakbolaan maupun pengamat olahraga, namun sebagai warga Surabaya, dirinya sangat khawatir bila ancaman pembubaran Kongres tersebut benar-benar terjadi dan menimbulkan korban. “Kalau terjadi bentrok hingga ada korban, siapa yang bertanggungjawab? Sekali lagi saya minta aparat keamanan harus jeli,” ujar dia.
Massa pendukung klub Persebaya Surabay 1927 menebar ancaman. Para suporter tersebut mengancam akan membubarkan Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bolah seluruh Indonesia (PSSI) yang akan digelar di Hotel JW Marriot, Surabaya, Sabtu (18/04/2015) besok.
Gerakan suporter Persebaya versi LPI tersebut disulut dendam lama, yaitu dicoretnya klub kebanggaan mereka dari kancah Liga Super Indonesia.
“Ngapain kongres digelar di Surabaya sedangkan Persebaya tidak diakui,” kata anggota Bonek 1927, Dani Tatto, di kawasan Embong Malang, Surabaya seperti dikutip tribune, Jumat (17/04/2015).
Dani mengatakan, Kongres PSSI ini yang kedua kalinya digelar di Surabaya. Pada Kongres pertama pada 27 Januari 2014 lalu, pihaknya juga mengancam akan membubarkan. Namun hal itu tidak dilakukan karena berbagai pertimbangan.
“Dulu ketika Kongres PSSI digelar di Shangri La, Surabaya, situasinya sama seperti ini. Untuk yang pertama kami bisa sabar tapi belum tentu untuk yang kedua kali,” ucapnya.
Kepastian akan adanya aksi turun jalan Bonek 1927 juga disebar melalui BBM.@ridwan_LICOM
0 comments:
Post a Comment