LENSAINDONESIA.COM: Menjalani masa kehamilan hingga tibanya proses persalinan merupakan saat yang paling membahagiakan dan dinantikan. Namun, tidak sedikit juga para calon ibu merasakan kekhawatiran akan berbagai perubahan yang dialaminya nanti baik secara fisik maupun mental.
Seiring dengan tahapan kehamilan, makin banyak persiapan yang dilakukan oleh sang Ibu dalam menyambut sang buah hati, namun dengan kesibukan yang bertambah padat. Terkadang mereka semakin lupa untuk memiliki “Me Time!” yaitu meluangkan dan melakukan aktivitas yang menyenangkan khusus untuk dirinya sendiri.
Baca juga: Ibu hamil aman, RS Pondok Indah lengkapi MRI 3 Tesla Skyra dan Trend, korset khusus wanita hamil bahayakan janin
Dalam talkshow yang digelar Bio-Oil dan WCH bertema “Happy Skin, Healthy Pregnancy”, bertempat di ruang Auditorium Lantai 2 Brawijaya Women & Children Hospital, dr. Grace NS Wardhana, SpKK dari Brawijaya Women and Children Hospital (BWCH), menjelaskan bahwa salah satu perubahan fisik lain yang terjadi saat masa kehamilan dan sering dianggap mengkhawatirkan adalah perubahan pada kulit akibat peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen.
Permasalahan kulit yang sering muncul dan dialami oleh para calon ibu dan dianggap “khas” adalah jerawat, flek hitam atau hiperpigmentasi pada beberapa area kulit, selulit yang muncul di permukaan kulit berupa gelombang seperti kulit jeruk, linea nigra atau biasa disebut garis kehamilan berupa gurat perut berwarna kecokelatan yang membujur vertikal mulai dari pusar ke bawah dan stretch marks yaitu tanda parut berupa gurat-gurat putih di permukaan kulit perut, pinggul, bokong dan terkadang juga di payudara.
dr. Grace pun menambahkan bahwa Stretch marks yang terjadi pada masa kehamilan umumnya berwarna merah muda dan lebar, kemudian berangsur berubah menjadi garis tipis warna putih atau kecokelatan. Faktor penyebab terbentuknya stretch marks juga dipengaruhi oleh adanya peningkatan hormon glukokortikoid yang menyebabkan pembentukan jaringan elastin dan kolagen dalam tubuh terhambat.
Sementara peregangan pada kulit perut terus terjadi, elastisitas kulit dipaksa mengembang sampai level maksimum untuk mengakomodasi pertumbuhan janin, akibatnya jaringan penunjang di bawah kulit putus.
“Adapula scars yang timbul akibat proses persalinan cesar,” katanya.
Sebagai penutup paparannya, dr. Grace mengingatkan para wanita untuk mengerti mengenai kondisi kulit masing-masing dan akhirnya dapat melakukan perawatan yang tepat untuk setiap kondisi kulit masing-masing,” ujarnya.
Ada tips untuk mendapatkan kulit indah selama kehamilan yaitu membersihkan wajah secara teratur dan jauhi makanan yang berlemak. Tips kedua, oleskan pelembap kulit yang sudah teruji secara klinis secara teratur sejak awal trimester kedua kehamilan minimal 2 kali sehari untuk membatu meningkatkan elastisitas kulit.
Yang ketiga, hindari produk kecantikan yang mengandung bahan kimia berbahaya dalam dosis tinggi seperti retinoid, merkuri, BHA atau salicylic acid, hydroquinone, benzoil peroxyde dan rhodamin. Keempat, perbanyak konsumsi air putih dan kurangi konsumsi garam.
Kelima, hindari paparan sinar matahari langsung dan gunakan tabir surya sebelum beraktivitas di bawah sinar matahari antara jam 09.00-16.00 WIB. Keenam, berjemur di bawah sinar matahari di bawah jam 09.00 WIB pagi selama lebih kurang 30 menit untuk mendapatkan vitamin D yang bermanfaat baik bagi kesehatan kulit dan tulang.
Ketujuh, hindari penggosokan kulit yang berlebihan atau penggunaan produk-produk kulit yang dapat menyebabkan iritasi. Kedelapan, gunakan kosmetik yang hypoallergenic dan direkomendasikan oleh dokter dan terakhir, hindari penggunaan pemutih kulit selama masa kehamilan.
Dalam acara talk show tersebut, dr. Tirsa Verani, SpOG dari Brawijaya Women and Children Hospital (BWCH) memaparkan untuk memiliki kehamilan yang sehat adalah dengan menerapkan pola hidup sehat karena pola hidup yang sehat akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan secara keseluruhan.
Langkah tersebut di antaranya memperhatikan kandungan nutrisi pada makanan dan minuman yang dikonsumsi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan ibu hamil, olah raga dan istirahat cukup, hindari stress, senantiasa berpikir positif dan memiliki dukungan penuh dari suami dan keluarga. “Satu lagi yang penting yaitu teratur melakukan kunjungan rutin periksa kehamilan,” ujarnya.
Seringkali wanita merasa malas karena harus meluangkan waktu yang cukup banyak untuk memiliki kulit sehat dan menghindari bahan berdasar minyak karena merasa tidak nyaman dan terasa lengket. Nurhayatini, Product Manager, PT Radiant Sentral Nutrindo menambahkan,
Bio-Oil dikenal sebagai “dry oil” yang dapat menyerap cepat sehingga tidak terasa berminyak ketika kita aplikasikan. Mempunyai terobosan bahan aktif PurCellin OilTM yang dipadukan dengan campuran unik minyak dari tumbuh-tumbuhan alami yang di ekstrak dan minyak esensial alami seperti Lavender, Kalendula, Rosemary dan Chamomile untuk penyerapan lebih cepat di jaringan kulit.
Perpaduan bahan ini dapat melembutkan, menghaluskan, menyejukkan dan mencerahkan kulit. Bio-Oil juga efektif untuk menghilangkan permasalahan kulit lainnya seperti penuaan dini, kulit dehidrasi dan warna kulit yang tidak merata. Selain itu, Bio-Oil juga cocok digunakan untuk kulit sensitif, hypoallergenic, noncomedogenic dan non-acnegenic. @sita
0 comments:
Post a Comment