LENSAINDONESIA.COM: Ilmuwan pusat penelitian Pacific Northwest National Laboratory (PNNL) menemukan alasan mengapa baterai smartphone semakin `loyo` setelah beberapa kali dicharge.
Baterai Lithium-ion adalah jenis baterai yang paling banyak dipakai smartphone dan gadget mobile lainnya. Namun baterai ini punya kelemahan klasik yakni semakin banyak diisi ulang dayanya alias dicharge, maka akan semakin boros sehingga akhirnya berujung smartphone gampang `ngedrop`.
Baca juga: ZTE kenalkan ponsel berfitur keamanan tanpa gunakan password dan ZTE buka gerai perdana di Indonesia
Tim ilmuwan PNNL menjelaskan, sekitar satu perlima kapasitas baterai Lithium-ion akan hilang setelah 500 kali charge.
Tim ilmuwan PNNL menyatakan alasan dibalik hilangnya kapasitas itu seperti yang terjadi pada manusia bila `stres`. Yaitu, semakin sering smartphone dipakai dan dicharge, muncul kerusakan pada bagian elektroda yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan listrik.
Selain itu, setiap pengisian daya (charge) juga terbukti membunuh satu bagian kecil elektroda. Nah, setelah ratusan kali charge, maka jumlah elektroda yang mati akan semakin meningkat sehingga otomatis mengurangi kapasitas baterai secara keseluruhan.
Baterai Lithium-ion sendiri diketahui mempunyai batas pengisian daya hingga 1500 kali sebelum akhirnya menjadi sangat boros atau yang sering disebut ‘ngedrop’.
Karena alasan itulah, ilmuwan PNNL mengingatkan bahwa baterai smartphone yang sudah melewati batas pengisian daya akan mudah rusak atau bocor. @andiono
0 comments:
Post a Comment