LENSAINDONESIA.COM: Buntut insiden ditamparnya Saleh Ismail Mukadar oleh sebuah Ormas Kepemudaan yang diduga berasal dari Pemuda Pancasila, dalam sebuah diskusi yang disiarkan live SBO TV, serta serangan balasan loyalis Persebaya 1927 (Bonek) terhadap Ormas tersebut di depan Taman Bungkul, kini pihak keamanan didesak mencabut ijin Kongres PSSI yang bakal digelar di Surabaya.
Hal itu diutarakan Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane dalam rilis yang meminta Polda Jatim harus mencabut ijin, membatalkan serta membubarkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang rencananya digelar Sabtu (18/4/2015) besok.
Baca juga: Wapres Jusuf Kalla diimbau tak hadiri Kongres PSSI di Surabaya dan IPW sarankan lokasi Kongres PSSI dipindah
Menurut Neta S Pane, tanda-tanda kericuhan yang dikhawatirkan jadi bentrokan massal sudah terlihat Kamis (16/4/2015) malam. Hal itu dipicu serangan Ormas saat Saleh Ismail Mukadar (Pentolan Persebaya 1927) jadi pembicara dalam tayangan LIVE SBO TV.
Ketika itu massa Ormas yang diduga dari Pemuda Pancasila itu masuk stasiun SBO TV dan mengancam semua penonton yang ada di dalam ruangan. Salah satu oknum Ormas NL, langsung menghampiri Saleh Ismail Mukadar dan menghardiknya. Tak cukup sampai disitu, oknum Ormas ini lantas menempeleng wajah kanan Saleh Ismail Mukadar.
Buntutnya ratusan Bonek Persebaya 1927 yang mengetahui hal itu langsung berkumpul dan mengantar Saleh Ismail Mukadar melapor ke Polda Jatim. Sepulangnya, saat melintas di depan Taman Bungkul, mereka dihadang puluhan Bonek Persebaya ISL yang membawa pentungan namun sebagian beratribut Ormas Pemuda Pancasila.
Bonek Persebaya 1927 yang terpancing balik menyerang sehingga sempat terjadi bentrokan singkat dan saling lempar batu. Tawuran massal ini membuat pengunjung Taman Bungkul semburat. Untung saja polisi berhasil membubarkan tawauran massal ini dan mencegah serangan susulan Bonek 1927 ke kantor Ormas Pemuda Pancasila.
“Tanda-tanda kericuhan Kongres PSSI di Surabaya sudah terlihat saat diskusi tentang Persebaya di stasiun televisi lokal, Kamis malam berlangsung ricuh karena diserbu massa berseragam ormas tertentu,” tulis Neta S Pane, Ketua Presidium IPW dalam rilisnya, Jumat (17/4) pagi.
“Selain merusak dan memukul pembicara, massa juga memaksa membubarkan acara. Akibat hal ini, ratusan Bonek melakukan serangan balasan kepada para penyerbu,” pungkasnya. @andiono
0 comments:
Post a Comment