LENSAINDONESIA.COM: Selain mendesak Polda Jatim mencabut ijin penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Surabaya, Indonesia Police Watch (IPW) juga mengimbau agenda rutin PSSI itu digelar di kota lain, bukan Surabaya.
Hal itu disampaikan Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, dalam press release yang dikirim ke sejumlah media, Jumat (17/4/2015) pagi. “PSSI, panitia dan peserta Kongres PSSI harus menyadari bahwa olahraga dan sepakbola sangat sarat dengan nilai-nilai fairplay. Sehingga sikap jiwa besar dan demi keamanan orang lain harus menjadi pedoman. Tidak mengedepankan arogansi, apalagi mengancam ketertiban masyarakat,” tegasnya.
Baca juga: Wapres Jusuf Kalla diimbau tak hadiri Kongres PSSI di Surabaya dan Polda Jatim didesak cabut ijin Kongres PSSI di Surabaya
Neta S Pane menyarankan agar KLB PSSI yang memiliki agenda untuk memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, serta anggota Komite Eksekutif periode 2015-2019 ini pindah ke kota lain. “PSSI dan panitia kongres agar memulangkan seluruh peserta kongres demi keamanan mereka. Selanjutnya PSSI bisa memindahkan lokasi kongres ke tempat yang aman,” pungkasnya.
Saran dari IPW ini sebagai buntut peristiwa serangan Ormas Pemuda Pancasila terhadap pentolan Persebaya 1927, Saleh Ismail Mukadar saat jadi pembicara dalam siaran langsung SBO TV.
Seperti diberitakan Lensa Indonesia, buntut insiden ditamparnya Saleh Ismail Mukadar oleh sebuah Ormas Kepemudaan yang diduga berasal dari Pemuda Pancasila, dalam sebuah diskusi yang disiarkan live SBO TV, serta serangan balasan loyalis Persebaya 1927 (Bonek) terhadap Ormas tersebut di depan Taman Bungkul, kini pihak keamanan didesak mencabut ijin Kongres PSSI yang bakal digelar di Surabaya.
Hal itu diutarakan Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane dalam rilis yang meminta Polda Jatim harus mencabut ijin, membatalkan serta membubarkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang rencananya digelar Sabtu (18/4/2015) besok.
Baca juga: La Nyalla Mattalitti jadi calon tunggal Ketum PSSI dari Jatim dan Pakar Hukum Olahraga: Menpora bukan hanya konyol, tetapi bodoh
Menurut Neta S Pane, tanda-tanda kericuhan yang dikhawatirkan jadi bentrokan massal sudah terlihat Kamis (16/4/2015) malam. Hal itu dipicu serangan Ormas saat Saleh Ismail Mukadar (Pentolan Persebaya 1927) jadi pembicara dalam tayangan LIVE SBO TV.
Ketika itu massa Ormas yang diduga dari Pemuda Pancasila itu masuk stasiun SBO TV dan mengancam semua penonton yang ada di dalam ruangan. Salah satu oknum Ormas NL, langsung menghampiri Saleh Ismail Mukadar dan menghardiknya. Tak cukup sampai disitu, oknum Ormas ini lantas menempeleng wajah kanan Saleh Ismail Mukadar.
Buntutnya ratusan Bonek Persebaya 1927 yang mengetahui hal itu langsung berkumpul dan mengantar Saleh Ismail Mukadar melapor ke Polda Jatim. Sepulangnya, saat melintas di depan Taman Bungkul, mereka dihadang puluhan Bonek Persebaya ISL yang membawa pentungan namun sebagian beratribut Ormas Pemuda Pancasila.
Bonek Persebaya 1927 yang terpancing balik menyerang sehingga sempat terjadi bentrokan singkat dan saling lempar batu. Tawuran massal ini membuat pengunjung Taman Bungkul semburat. Untung saja polisi berhasil membubarkan tawauran massal ini dan mencegah serangan susulan Bonek Persebaya 1927 ke kantor Ormas Pemuda Pancasila. @andiono
0 comments:
Post a Comment