LENSAINDONESIA.COM: Rencana Wapres Jusuf Kalla untuk hadir dan membuka Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Sabtu (18/4) besok di Surabaya, mendapat tentangan Indonesia Police Watch (IPW).
Menurut Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, Wapres Jusuf Kalla tak perlu hadir apalagi membuka Kongres PSSI yang dikhawatirkan bakal memicu bentrokan massal. “Membuka sebuah kongres yang berpotensi ricuh dan bentrokan massa hanya mempermalukan kredibilitas seorang wakil presiden,” tulisnya dalam sebuah rilis, Jumat (17/4/2015) pagi.
Baca juga: IPW sarankan lokasi Kongres PSSI dipindah dan Polda Jatim didesak cabut ijin Kongres PSSI di Surabaya
Sebelumnya IPW juga mendesak Polda Jatim mencabut ijin penyelenggaraan Kongres PSSI sebagai buntut kericuhan antara Bonek Persebaya 1927 vs Ormas Pemuda Pancasila. “Pembubaran kongres itu merupakan tindakan preventif agar keamanan dan situasi Kamtibmas Surabaya terjaga. Apalagi lokasi Kongres PSSI di tengah kota sehingga bila sampai terjadi kerusuhan pasti akan sangat merugikan,” imbau Neta S Pane.
Seperti diberitakan Lensa Indonesia, buntut insiden ditamparnya Saleh Ismail Mukadar oleh sebuah Ormas Kepemudaan yang diduga berasal dari Pemuda Pancasila, dalam sebuah diskusi yang disiarkan live SBO TV, serta serangan balasan loyalis Persebaya 1927 (Bonek) terhadap Ormas tersebut di depan Taman Bungkul, kini pihak keamanan didesak mencabut ijin Kongres PSSI yang bakal digelar di Surabaya.
Hal itu diutarakan Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane dalam rilis yang meminta Polda Jatim harus mencabut ijin, membatalkan serta membubarkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang rencananya digelar Sabtu (18/4/2015) besok.
Baca juga: La Nyalla Mattalitti jadi calon tunggal Ketum PSSI dari Jatim dan Pakar Hukum Olahraga: Menpora bukan hanya konyol, tetapi bodoh
Menurut Neta S Pane, tanda-tanda kericuhan yang dikhawatirkan jadi bentrokan massal sudah terlihat Kamis (16/4/2015) malam. Hal itu dipicu serangan Ormas saat Saleh Ismail Mukadar (Pentolan Persebaya 1927) jadi pembicara dalam tayangan LIVE SBO TV.
Ketika itu massa Ormas yang diduga dari Pemuda Pancasila itu masuk stasiun SBO TV dan mengancam semua penonton yang ada di dalam ruangan. Salah satu oknum Ormas NL, langsung menghampiri Saleh Ismail Mukadar dan menghardiknya. Tak cukup sampai disitu, oknum Ormas ini lantas menempeleng wajah kanan Saleh Ismail Mukadar.
Buntutnya ratusan Bonek Persebaya 1927 yang mengetahui hal itu langsung berkumpul dan mengantar Saleh Ismail Mukadar melapor ke Polda Jatim. Sepulangnya, saat melintas di depan Taman Bungkul, mereka dihadang puluhan Bonek Persebaya ISL yang membawa pentungan namun sebagian beratribut Ormas Pemuda Pancasila.
Bonek Persebaya 1927 yang terpancing balik menyerang sehingga sempat terjadi bentrokan singkat dan saling lempar batu. Tawuran massal ini membuat pengunjung Taman Bungkul semburat. Untung saja polisi berhasil membubarkan tawauran massal ini dan mencegah serangan susulan Bonek Persebaya 1927 ke kantor Ormas Pemuda Pancasila. @andiono
0 comments:
Post a Comment