LENSAINDONESIA.COM: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibukota Sanaa, Yaman diserang bom, Senin (20/04) pagi waktu setempat.
Akibat serangan mematiaj tersebut, sedikitnya tiga warga negara Indonesia (WNI) mengalami luka-luka.
Baca juga: Konflik Yaman, warga Madiun pulang swadaya dengan dana seadanya dan Pesawat TNI berjibaku evakuasi WNI yang terjebak perang di Yaman
Sebagaimana dipaparkan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, serangan terjadi pukul 10.45 pagi waktu setempat. Insiden itu mengakibatkan dua staf KBRI dan seorang WNI mengalami luka ringan.
“Mereka telah dibawa ke Wisma Duta di Sana’a,” ujar Retno dalam keterangan pers.
Menurut Retno, saat ini terdapat 17 orang WNI yang terdiri dari staf KBRI Sana’a, anggota tim evakuasi WNI dari Jakarta, dan WNI yang sedang mengungsi.
“Mereka segera berupaya menuju al-Hudaidah begitu ada safe passage,” tambahnya.
Kota Al-Hudaidah sebelumnya pernah dijadikan sebagai tempat transit ratusan WNI yang dievakuasi menuju Arab Saudi.
Sejauh ini, belum jelas apakah KBRI Yaman merupakan target serangan bom.
Informasi awal yang diterima dari KBRI Sana’a, serangan tersebut ditujukan kepada depot amunisi yang berada di kawasan dekat KBRI.
Jalan di sekitar KBRI rusak parah dan banyak korban jiwa warga sipil setempat yang berada di sekitar daerah tersebut.
Pemerintah Indonesia mendesak agar semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan. Indonesia juga meminta agar jeda kemanusian segera diterapkan sehingga warga negara sipil termasuk warga negara asing dapat segera keluar dari Yaman serta bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Yaman.@ridwan_LICOM/BBC
0 comments:
Post a Comment