LENSAINDONESIA.COM: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membantah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di ibukota Sanaa, Yaman merupakan target senjata kelompk bersenjata.
Menurutnya, alasan tersebut mempunyai dasar yang kuat. Sebab, Pemerintah RI sudah melakukan assesment insiden yang melukai 2 staf diplomat dan seorang WNI itu.
Baca juga: KBRI di Yaman dibom, tiga WNI terluka dan Konflik Yaman, warga Madiun pulang swadaya dengan dana seadanya
“Kita ini terkena imbas, bukan target. Kita bukan sasaran, mungkin sasaran target ada di dekat KBRI,” tegas di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (20/04/2015).
Renno pun mengecam pengeboman gedung KBRI di Sanaa itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, KBRI Yaman terkena bom pukul 10.45 waktu pagi tadi setempat.
Serangan tersebut mengakibatkan 2 staf diplomat dan seorang WNI terluka. Pengeboman ini juga merusak Gedung KBRI Sanaa dan seluruh kendaraan milik KBRI yang berada di area tersebut.
Sementara KBRI Sanaa menyatakan, saat ini terdapat 17 WNI yang terdiri dari staf KBRI Sanaa, anggota tim evakuasi WNI dari Jakarta dan WNI yang sedang mengungsi.
Kemlu telah menginstruksikan kepada KBRI dan tim evakuasi di Sanaa, untuk segera mengambil langkah yang diperlukan untuk mengamankan keselamatan WNI yang berada di sana.
Dua orang staf diplomat dan seorang WNI yang terluka telah mendapatkan pertolongan. Seluruh WNI lainnya sudah dievakuasi ke Wisma Duta di Sanaa untuk segera berupaya menuju Hudaidah.@ridwan_LICOM
0 comments:
Post a Comment