LENSAINDONESIA.COM: Pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia masih memiliki pinjaman ke International Monetary Fund (IMF) dibantah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Maaf, saya terpaksa mengoreksi pernyataan Presiden Jokowi tentang utang IMF,” cuit SBY dalam akun Twitter-nya, Selasa (28/4/2015).
Baca juga: Buruh serukan pengusiran tiga perwakilan IMF, World Bank dan ADB dan Presiden Jokowi mantu 11 Juni
Penjelasan mengenai utang Indonesia yang telah dilunasi juga disampaikan SBY di akun resmi Facebooknya.
Pernyataan Jokowi tersebut seolah-olah Indonesia masih memiliki utang pada IMF. Padahal, utang tersebut sudah dilunasi pada 2006 ketika dirinya masih menahkodai Indonesia.
Ia mengatakan utang Indonesia pada IMF seluruhnya mencapai US$9,1 miliar yang sudah dilunasi sejak 2006.
“Indonesia sudah melunasi semua utang kepada IMF pada tahun 2006 lalu, empat tahun lebih cepat dari jadwal,” tegasnya.
SBY mengungkap ada tiga alasan dirinya mempercepat pelunasan utang terhadap IMF. Yang pertama adalah ekonomi Indonesia yang tumbuh relatif tinggi, sektor riil mulai bergerak, fiskal aman dan cadangan devisa cukup kuat.
Dengan segera melunasi utang, maka Indonesia tidak akan didikte dan minta persetujuan kepada IMF dan negara-negara donor (CGI) dalam pengelolaan ekonomi, termasuk penyusunan APBN.
“Alasan ketiga, rakyat Indonesia tidak lagi dipermalukan & merasa terhina, karena kita tidak lagi menjadi pasien IMF. Bebas dari trauma masa lalu,” tuturnya.
“Sejak th 2007, saya (dulu sbg Presiden) menerima kunjungan 3 pemimpin IMF dgn kepala tegak. Kehormatan Indonesia telah pulih,” tegasnya.
Sebaliknya, kunjungan pimpinan IMF tahun 2012 Indonesia justeru diminta menaruh dana di IMF untuk membantu negara yang mengalami krisis. “Tangan kita berada di atas,” ujar Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.
Secara implisit, SBY menyindir Jokowi bahwa saat dirinya jadi Presiden, Jokowi sudah berada di pemerintahan yaitu menjadi Wali Kota Solo. Dengan demikian, ia yakin paham tentang kebijakan dan tindakan pemerintah.
“Jika pernyataan Presiden Jokowi tsb tidak saya koreksi, rakyat bisa menuduh saya yang berbohong. Kebenaran bagi saya mutlak,” pungkasnya.@sita
0 comments:
Post a Comment