LENSAINDONESIA.COM: Kisruh klaim kepengurusan DPP Golkar, yang belum kunjung reda membuat politikus Golkar dari Keluarga Cendana, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) kembali menantang Yorrys Raweyai yang menjabat Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Golkar di Ancol pimpinan Agung Laksono.
Tommy, kali ini, memperingatkan lebih keras terhadap Yorrys yang beberapa waktu lalu sempat membuatnya marah lantaran merebut paksa kantor fraksi Golkar yang dikuasai DPP Golkar hasil Munas Bali pimpinan Aburial Bakrie (Ical). Kini, Tommy
menegaskan, bahwa keluarga Cendana tidak pernah setengah-setengah dalam bertindak.
Baca juga: Menangkan batu akik milik Tommy, Haji Lulung didoakan jadi gubernur dan Tommy Soeharto prakarsai pameran batu akik se-Nusantara
“Keluarga Kami tidak diajarkan setengah-setengah. Kalau memang harus, kenapa tidak! Sekalian lebih baik dari pada setengah. Mau apa? Silakan..!!,” ujar Tommy lewat akun twitter-nya, @HutomoMP_9, Senin (27/4/15).
Tommy yang pernah mencalonkan sebagai Ketua Umum pada Munaslub Golkar di Riau tahun 2009 itu, juga meminta Yorrys agar blak-blakan dengan apa yang diinginkan terkait kisruh kepengurusan Golkar pasca Munas Bali.
“Kemukakan saja apa maunya, tidak perlu sungkan. Di sini rasa sungkan sudah hampir lenyap karena kelakuan anda sendiri,” ucapnya.
Tentu, ini tantangan kali kedua Tommy terhadap Yorrys. Tantangan pertama, Tommy mengecam aksi Yorrys karena tindakan mendatangi Ruang Fraksi Golkar di DPR RI, dan berniat merebut paksa. Tommy menilai tindakan mengajak perang. Kebetulan
saat itu, kakak Tommy, Titiek Soeharto yang menjadi Wakil Ketua Komisi IV dari fraksi Golkar –juga Wakil Ketua Umum DPP Golkar hasil Munas Bali– juga bertugas bersama anggota fraksi Golkar lainnya di Gedung DPR itu.
Kisruh kepengurusan Golkar yang berkepanjangan ini, Tommy sempat bertemu Aburial Bakrie untuk membicarakan penyelesaian konflik. Yorry menanggapi pertemuan itu, mengatakan kepada media, tidak akan berpengaruh terhadap penyelesaian konflik Golkar. “Dalam kapasitas apa Mas Tommy bertemu dengan Pak Ical terkait Golkar?” tutur Yorrys sebagaimana dikutip CNN Indonesia, Kamis (23/4/15).
Yorris juga menilai, pertemuan itu akan jadi penting jika kubu Ical memilih menyelesaikan secara politik. Alasanya, dalam SK Menhkumham yang mengesahkan kepengurusan Agung Laksono, disebutkan bahwa kubu Agung harus merangkul kubu Ical secara selektif dan terukur untuk kemudian melakukan konsolidasi. Puncak konsolidasi adalah dengan digelarnya Munaslub Golkar selambat-lambatnya Oktober 2016. “Tapi kan mereka milih jalur hukum,” tegas Yorrys. @licom_09
0 comments:
Post a Comment