Monday, February 24, 2014

Delapan arca di Pemkab Ponorogo hilang

Delapan arca di Pemkab Ponorogo hilang




LENSAINDONESIA.COM: Delapan benda purbakala yang terpasang di lingkungan Pendapa Pemerintah Kabupaten Ponorogo, tepatnya di depan gedung KORPRI hilang.


Raibnya benda yang mayoritas berupa fragmen arca peninggalan masa klasik Jawa Timuran di abad X hingga XV ini diduga karena minimnya perhatian pemerintah setempat.


Baca juga: Miliran rupiah dana Jasmas di Ponorogo raib diselewengkan dan Pemkab Ponorogo rotasi 28 Kepala Sekolah 'mengakar'


“Mereka (Pemerintah Ponorogo) mungkin tidak tahu kalau obyek-obyek itu tetap memiliki nilai sejarah, meski bentuknya sudah tidak utuh lagi,” kata Rizki Susantini, arkeolog Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Senin, (24/02/2014).


Dijelaskanya, delapan benda purbakala yang hilang itu, terdiri dari tiga fragmen arca, satu fragmen arca candi, satu fragmen arca Agastya, satu fragmen arca Ganesha dan dua batu candi.


Delapan benda tersebut merupakan bagian dari 25 obyek purbakala yang data registrasinya sudah masuk di BPCB sejak tahun 2001. Namun, lanjut Rizki, saat BPCB melakukan pendataan ulang, jumlahnya hanya tersisa 17 buah.


Mengetahui hal ini, arkeolog yang datang ke Ponorogo dua pekan lalu, mengonfirmasi ke Bagian Umum pemerintah setempat.


“Tapi, Bagian Umum tidak tahu menahu. Hilangnya delapan fragmen ini bisa diambil orang atau dialihkan karena dianggap sudah tidak memiliki nilai sejarah,” jelas Rizki.


Karena itu, pihak BPCB berharap, agar Pemerintah Ponorogo berupaya mencari delapan benda purbakala yang hilang tersebut. Lebih-lebih, program pelestarian benda cagar budaya tengah digalakkan pemerintah.


Edy Sucipto, Kepala Sub Bagian Rumah Tangga, Bagian Umum Pemerintah Ponorogo menyatakan, pihaknya terus berupaya mencari delapan benda bersejarah yang hilang.


Beberapa hari lalu, koordinasi dengan satuan kerja yang bertugas membersihkan lingkungan sekretariat pemerintah setempat telah dijalankan. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil.


“Coba konfirmasi ke Disbudparpora (Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga) yang lebih mengerti tentang benda-benda bersejarah di sini,” ujarnya.


Sementara itu, Sapto Jatmiko, Kepala Disbudparpora Ponorogo mengaku, belum menerima laporan tertulis dari BPCB yang telah melakukan pendataan ulang.


“Apakah hilang, ‘ketlingsut’ atau salah verifikasinya. Kami belum bisa memastikan kalau hilang,” katanya.@arso


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment