LENSAINDONESIA.COM: Pakar ilmu politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro memuji langkah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendeklarasikan raja dangdut Rhoma Irama sebagai salah satu calon Presiden (Capres) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
Siti Zuhro menilai, langkah tersebut tepat untuk mendongkrak popularitas PKB sebagai salah satu partai peserta Pemilu 2014. Siti Zuhro bahkan mengatakan, Partai Politik (Parpol) lain dapat mengikuti langkah PKB.
Baca juga: Siti Zuhro: Pemuja Jokowi itu orang sakit dan Partai Demokrat tak akan terpilih di Pemilu 2014
Dikatakan Siti Zuhro, jika PKB menggaet raja dangdut Indonesia, maka Parpol lain dapat menggaet ratu dangdut Elvy Sukaesih untuk menyaingi popularitas Rhoma Irama.
Siti Zuhro menilai, Elvy Sukaesih adalah artis dangdut yang memiliki kapasitas dan integritas sebagai calon pemimpin bangsa selain Rhoma Irama.
“Makanya PKB cerdas itu, wong semua seneng dangdut kok, calon Presidennya kita ambil raja dangdut, kan gitu. Semua dangdut loh. Pak Hatta, Pak Aburizal, makanya dia raja dangdutnya, untuk mendongkrak itu dan itu luar biasa. Karena apa? Yang dia hitung bukan pemilih educated kaya kita, pemilih 60-an, 70-an persen itu ada di grass roots itu, makanya gimana menyisir itu,” ujar Siti Zuhro saat berbincang dengan LICOM Jakarta, Minggu (02/02/2014).
“Harusnya Elvy Sukaesih dilamar itu. Elvy ini kan punya integritas, dia itu memang gayanya kaya seksi, tapi dia nggak naughty, nggak nakal, jadi bagus,” tambah Siti Zuhro.
Siti Zuhro memandang langkah PKB sebagai langkah strategis dan rasional. Menurut Siti Zuhro, PKB tidak mungkin mendeklarasikan Rhoma Irama tanpa pertimbangan yang matang.
“Mereka kan punya internal survey itu, yang mengatakan kita nggak nyantol ini di Pemilu legislatif, makanya mau nyalonin siapa,” ungkap Siti Zuhro.
Lebih lanjut Siti Zuhro berpandangan, majunya Rhoma Irama sebagai calon Presiden (Capres) yang memiliki basis massa yang besar bukan hanya menguntungkan PKB, namun juga memberikan dampak positif bagi khalayak pemilih secara keseluruhan.
Setidaknya, Siti Zuhro meyakini turunnya Rhoma Irama dalam bursa pencapresan akan meningkatkan antusiasme pemilih untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2014 mendatang.
Siti Zuhro juga mengatakan, pendeklarasian Rhoma Irama sebagai Capres lebih kepada tujuan mendongkrak elektabilitas PKB, bukan untuk memajukan Rhoma Irama sebagai Capres riil.
“Begitu PKB turun, puluhan ribu turun, wong soneta gratis, ya datenglah berbondong-bondong, PKB berkibar-kibar, jadi lincah dia, luar biasa. Dalam mendongkrak, bukan calon Presiden. Dan tidak apa-apa selama tidak food buying. Yang kita sebelkan yang food buying itu,” kata Siti Zuhro.
“Jadi itu bagus dalam hal dia menghidupkan animo masyarakat, oh iya lho, harus Pemilu lho, harus percaya lagi, nah itu bagus menurut saya,” pungkas Siti Zuhro.@yudisstira
0 comments:
Post a Comment