Monday, February 24, 2014

Muhammadiyah minta Prabowo bangun koalisi dengan rakyat

Muhammadiyah minta Prabowo bangun koalisi dengan rakyat




LENSAINDONESIA.COM: Agar aset bangsa tidak dikuasai asing, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, meminta Calon Presiden (Capres) dari Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk membangun koalisi sejati dengan rakyat Indonesia.


Pasalnya saat ini hampir semua bidang ekonomi Indonesia dikuasai oleh asing dan itu membuat keprihatinan Muhammdiyah dengan koalisi yang diprakarsai pemerintah.


Baca juga: Tanggapi survei INES, Gerindra: Kami akan bekerja keras dan Dukung penuh KPK, Gerindra instruksikan Calegnya tolak gratifikasi


“Penguasaan oleh asing ini adalah produk dari koalisi yang membiarkan kebodohan dan pembodohan” ujar Din Syamsuddin, membakar heroisme peserta Silaturahmi Nasional BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Senin (24/02/14).


Din juga mengkitik pedas bangunan koalisi yang saat ini sedang terus berlangsung. “Saya minta pak Prabowo membangun koalisi sejati dengan rakyat. Jangan membangun koalisi seperti yang ada sekarang ini. Koalisi yang katanya pro rakyat, demi rakyat, dan peduli rakyat, tetapi kenyataannya berbalik,” kata Din.


Buktinya, tambah Din sekarang ini hampir semua bidang ekonomi Indonesia dikuasai oleh asing. Din juga menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam sehubungan dengan pelecehan Singapura terhadap kedaulatan Indonesia terkait dipersoalkannya penamaan pahlawan Usman-Hamid untuk kapal perang KRI. Jika pemerintahan kita kuat dan berwibawa tidak mungkin Indonesia dicelehkan bangsa yang lebih kecil.


Kembali, tokoh ormas Islam terkemuka itu menyebut nama Prabowo Subianto lagi. “Jika Prabowo Subianto (Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra) menjadi Presiden RI, saya yakin Singapura tidak akan berani melecehkan Indonesia, dan akan hormat kepada Indonesia” tegas Din.


Prabowo Subianto juga hadir, memenuhi undangan panitia untuk menyampaikan presentasi dalam pada acara tersebut.


Menurut Din, saat ini Indonesia memerlukan pemimpin yang tegas, berani, dan pro rakyat, serta peduli rakyat. Bukan yang menyerahkan semua bidang perekonomian kepada asing dan antek-anteknya .


“Sekarang ini hampir semua bidang ekonomi Indonesia dikuasai oleh asing. Ini adalah produk dari koalisi yang membiarkan kebodohan dan pembodohan” ujar Din.


Terkait dengan pelecehan yang dilakukan Singapura sendiri, Muhammadiyah juga sudah mengambil sikap tegas. PP Muhammadiyah diundang oleh kedubes Singapura di Jakarta untuk bermain futsal bersama di bulan Maret 2014.


“Namun karena merasa dilecehkan oleh sikap Singapura soal penamaan kapal perang KRI Usman Harun, kami membatalkan rencana main futsal tersebut,” kata Din disambut tepuk tangan meriah peserta Silaknas.


Bagaimana pun, Usman adalah orang Banyumas, dan orang Muhammadiyah. Apapun kata Singapura, di mata Muhammadiyah mereka adalah pahlawan bangsa.


“Itulah sebabnya jika Prabowo menjadi Presiden, saya yakin Singapura tidak akan berani melecehkan Indonesia, dan akan hormat kepada Indonesia” ujar Din berapi-api. @silma


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment