LENSAINDONESIA.COM:Tertangkapnya Anggoro Widjojo di Shenzhen, Tiongkok, pada Rabu (29/1/14)lalu, mengingatkan publik tentang bunyi rekaman percakapan antara Anggoro dengan saudara kandungnya Anggodo dalam sidang yang berlangsung 3 November 2009 silam di Mahkamah Konstitusi (MK).
Anggoro merupakan buronan selama lima tahun dalam kasus pengadaan sistem komunikasi radio terpadu (SKRT) di Kementerian Kehutanan.
Baca juga: Dino Patti Djalal apresiasi penangkapan Anggoro Widjojo dan Penangkapan Anggoro Widjojo harus diikuti buron BLBI
Dalam rekaman pembicaraan antara Anggoro-Anggodo memunculkan sosok RI-1. Yang disebutkan sebanyak tiga kali dalam percakapan berbeda.
Merespon hal ini, Politisi Golkar, Bambang Soesatyo tak segan-segan mengingatkan publik akan isi rekaman yang menyebut Presiden SBY tersebut.
“Dulu waktu diperdengarkan rekamannya di Mahkamah Konstitusi, nama presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) disebut-sebut. Nah, KPK juga harus ungkap keterkaitannya,” katanya kepada LICOM, Sabtu (1/2/2014).
Anggota Komisi III DPR RI itu juga mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindaklajuti kasus turunannya. Baik itu testimony Antasari maupun kasus-kasus lain yang pernah mencuat.
Tak hanya itu, KPK juga harus menyelesaikan kasus yang melibatkan bos PT Masaro itu. Sebab, masyarakat mengetahui bahwa Anggoro tidak hanya pernah menyebut nama Presiden, tapi juga banyak nama besar lainnya dalam kasus yang dia hadapi.
“Ini sebagaimana kita pernah dengar atau kalau kita rewind lagi rekaman di MK banyak menyinggung nama-nama besar. Sehingga harus dibuka ditelusuri divalidasi siapa-siapa yang ikut bermain. Ada nama besar yang belum diputus ,” jelas Politikus Partai Golkar itu.
Terkait adanya dugaan bahwa penangkapan Anggoro sebagai upaya menutupi kasus Hambalang yang banyak menyeret politikus Partai Demokrat, Bamsoet melihat tidak begitu relevan karena penangkapan ini terjadi begitu saja.
Meskipun penangkapan ini bagian dari rangkaian mengaburkan kasus besar lainnya, dia tidak begitu mempermasalahkan. Bamsoet yakin masyarakat tidak akan lupa dengan kasus Hambalang.
“Soal upaya melarikan isu saya kira boleh-boleh saja mengaburkan, tetapi publik akan tetap menuntut kelanjutannya,” pungasnya.@firdausi.
0 comments:
Post a Comment