LENSAINDONESIA.COM: Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, pengeluaran negara untuk subsidi energi sebesar Rp 282, 1 triliun. Rinciannya, untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 210,7 triliun dan untuk subsidi listrik sebesar Rp 71,4 triliun.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prof. Suhardi mengatakan, penggunaan BBM sebagai sumber energi listrik sangat membebani perekonomian negara,
Baca juga: Gerindra larang calegnya terima gratifikasi dan Tanggapi survei INES, Gerindra: Kami akan bekerja keras
“Saat ini sumber energi listrik masih didominasi oleh BBM. Padahal, cadangan minyak negara kita semakin menipis. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan nasional yang sangat tinggi, negara kita terpaksa melakukan impor. Jika hal ini terus dibiarkan maka perekonomian akan semakin terbebani,” kata Suhardi pada LICOM Jakarta, Selasa (25/02/2014),
Suhardi mengatakan, satu-satunya jalan keluar adalah dengan penggunaan sumber energi alternatif.
“Negara Indonesia patut bersyukur karena berada di zona tropis. Sehingga mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Begitu juga dengan sumber panas bumi yang melimpah dan tersebar di seluruh negeri. Penggunaan sumber energi alternatif akan jauh lebih ekonomis ketimbang menggunakan BBM. Tarif dasar listrik bisa diturunkan secara bertahap, dana subsidi bisa dialokasikan untuk sektor lain seperti pembangunan infrastruktur atau subsidi pendidikan dan kesehatan,” tandasnya.
“Saya rasa wacana penggunaan energi alternatif sudah ada sejak lama. Yang jadi permasalahan adalah apakah pemerintah sebagai pembuat kebijakan benar-benar menerapkan kebijakan tersebut. Apalah artinya sebuah rencana tanpa aksi nyata. Oleh karena itu butuh kepemimpinan yang kuat untuk mewujudkan hal tersebut,” tutur Suhardi.
Menurut Suhardi, Partai Gerindra sebagai partai politik yang mempunyai perhatian besar terhadap masalah ketahanan energi memiliki program kerja untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air dengan kapasitas total 10.000 MW seperti yang tercantum dalam 6 Program Aksi Transformasi Bangsa.@endang
0 comments:
Post a Comment