LENSAINDONESIA.COM: Pertemuan antara Walikota Surbaya Tri Rismaharini dan Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso dari Partai Golkar membuat polemik makin meruncing.
Sebab, sebagai partai yang mengusung Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya 2010-2015, PDI Perjuangan menganggap pertemuan dengan kader Partai Golkar itu menyalahi prosedur partai.
Baca juga: PDI Perjuangan desak BIN jamin Pemilu 2014 lancar dan PDI Perjuangan kantongi identitas penyadap Jokowi
Bendahara DPC PDI Perjuangan Surabaya, Baktiono menyatakan,kedatangan Risma ke DPR RI menemui Priyo Budi Santoso dianggap bernuansa politik dan tidak berkoordinasi dengan DPP PDI Perjuangan sebagai pengusungnya.
Hal ini ditegaskan politisi yang sudah menjabat sebagai anggota dewan Surabaya selama tiga periode ini setelah berkomunikasi dengan Pramono Anung, Wakil Ketua DPR RI dari PDI Perjuangan yang mengatakan tidak tahu menahu tentang undangan itu.
“Saya telah berkomunikasi dengan wakil Ketua DPR dari PDI Perjuangan (Pramono Anung) atas pertemuan Priyo Budi Santoso dengan Risma di Jakarta. Ternyata beliau justru mengaku kaget karena memang tidak mengetahui jika ada agenda itu. Ini artinya undangan itu tidak dikoordinasikan dahulu dengan jajaran pimpinan DPR RI lainnya. Ini jelas langkah politik,” kata politisi yang menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD Surabaya ini.
Sebelumnya, beberapa pengurus DPC PDI Perjuangan Surabaya juga sempat melontarkan intruksi kepada kepada kadernya agar berhati-hati dalam bersikap.
Sebab, dari sejumlah survei jelang Pemilu 2014, dukungan masyarakat terhadap Pdi Perjuangan menempati urutan teratas.
“Kita harus hati-hati supaya kemanangan yang sudah kita rasakan bisa kita raih secara maksimal. Ada pihak-pihak yang ingin meraih keuntungan dari gonjang-ganjing ini untuk meraih dukungan Pemilu,” ujar pria yang akrab disapa Awi ini.@iwan_christiono
0 comments:
Post a Comment